HEADLINE

Dua Kilometer ke Sumber Air, Tiga Kali Gali Sumur Bor Gagal

KARAWANG, RAKA – Kekeringan masih menimpa warga di Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru hingga sekarang. Untuk mendapatkan sumber air bersih, merka harus berjalan sepanjang dua kilometer. Beberapa kali membuat sumur bor, tapi tidak mendapatkan mata air.
Staf Desa Kutalanggeng, Yuyun Wira Saputra menyampaikan, kekeringan terjadi di tiga dusun sekaligus. Hal ini mengakibatkan masyarakat memperoleh air bersih dengan jarak lebih dari dua kilometer. “Parahnya merata, dusun 1,2 dan 3. Bantuan ada, cuman akses mobilnya tidak memungkinkan untuk masuk ke pedalaman desa. Paling yang mudah dapet yang ada dipinggir jalan raya aja,” ujarnya, Senin (11/9).
Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan terdapat keterbatasan. Meski begitu warga tidak mudah menyerah dengan membuat beberapa sumur kecil. Sumur ini dibuat di lintasan air sungai yang telah mengering lebih dari dua bulan. Beberapa kendala yang dialami masyarakat Kutalanggeng adalah sulitnya sumber air, keterbatasan bantuan dan mengantre saat mengambil air. Warga pun membeli air bersih keliling sebesar 80 ribu untuk seribu liter air. “Kalau mau ambil air bantuan jaraknya jauh banget. Jadi rata-rata bikin kobak kecil, sekarang sumber airnya cuman itu. Karena sungainya udah lama kering, kami juga membeli air bersih untuk seribu liter dengan harga 80 ribu,” tambahnya.
Kepala Dusun 1, Usep mengungkapkan pengeboran tanah telah dilakukan sebanyak tiga kali untuk mendapatkan air bersih namun tidak mendapatkan hasil apapun karena tekstur tanah di wilayah itu terdapat hamparan batu cadas yang berlapis. “Beberapa titik yang udah dibor itu Jungkur, Kampung Naringgul sama deket kantor Desa Kutalanggeng. Kedalaman 150 meter, tetep gak ada airnya. Mata bor itu gak bisa masuk ke dalem karena ada batu cadas. Harapannya ada sumber air yang bisa mencukupi kebutuhan masyarakat ketika musim kemarau panjang,” ungkapnya.
Enas (49) dan Emas (60), Warga Desa Kutalanggeng menyampaikan, menggunakan air bersih dari sumur yang masih terdapat air. Air ini digunakan untuk keperluan seperti mandi dan mencuci pakaian. Ia menyampaikan telah ada beberapa kali mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah. “Sudah ada beberapa kali yang memberikan bantuan air bersih. Kalau ini kami pakai air yang dari sumur meskipun tidak banyak karena airnya juga tidak banyak. Kami pakai untuk mencuci, mandi, kalau mandi air nya di bawa ke rumah tapi nyuci di sini,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button