Uncategorized

Dua Kuintal Hanya Cukup Empat Hari

KEMAS NASI: Sejumlah warga Desa Rengasdengklok Selatan mengemas nasi bungkus untuk dibagikan kepada warga.

Dapur Umum Tidak Sampai Akhir PSBB

RENGASDENGKLOK, RAKA – Bantuan beras Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang untuk warga terdampak virus corona di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diterima melalui pemerintah Desa Rengasdengklok Selatan sebanyak dua kuintal.

Setelah menerima bantuan beras, Pemerintah Desa Rengasdengklok Selatan mendirikan dapur umum sebagaimana yang telah diintruksikan oleh Bupati Karawang. Namun beras yang diterima sebanyak dua kuintal itu tidak akan cukup sampai masa PSBB ini berakhir, sehingga pemerintahan desa hanya akan mendirikan dapur umum ini selama empat hari. “Saya rencanakan empat hari sesuai dengan stok beras aja hari ini per 50 kilogram artinya per 200 paket hari ini,” jelas Darim, kepala Desa Rengasdengklok Selatan kepada Radar Karawang, Minggu (10/5).

Satu dusun, lanjutnya, akan menerima 50 paket nasi, pihaknya mengaku dengan stok beras yang seadanya ini setiap dusun dari sembilan dusun di Rengasdengklok Selatan akan kebagian dua kali. Sementara untuk jumlah kartu keluarga (KK) sebanyak 7.500 lebih dan jumlah jiwa usik sudah lebih diangka 22.000 jiwa. Kemudian, kata Darim, dari sekian banyak jumlah penduduk di Desa Rengasdengklok Selatan ini tidak akan mungkin tercover semua, sehingga bantuan ini akan diprioritaskan untuk warga yang tidak mampu. “Makanya yang tidak kebagian saya juga mohon perhatiannya,” katanya.

Bantuan untuk mensukseskan dapur umum di setiap desa, pemerintah daerah hanya sebatas memberikan beras, sedangkan untuk lauk pauk ini ditangani oleh desa. “Kita tidak menggunakan dana desa, pokoknya (lauk pauk) dari desa aja,” singkatnya.

Mak Iyeung (61), juru masak dapur umum dampak Covid-19 Desa Rengasdengklok Selatan mengaku beras yang akan dikonsumsi oleh masyarakat setempat ini tercium bau dan banyak kutu berasnya ditambah lagi terdapat batu-batu kecil, sehingga dia dan juru masak lainnya pun harus mencuci beras itu dengan bersih. Namun pihaknya mengaku setelah dimasak beras tersebut terlihat seperti biasa. “Kalau sebelum dimasak bau, tapi pas udah jadi nasi gak kecim baunya,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button