SIBUK: Guru SDN Kiarapayung, Kecamatan Klari tengah mempersiapkan pelaksanaan AKM untuk siswanya. AKM ini merupakan salah satu cara mengukur kemampuan siswa pengganti UASBN.
Numerik dan Literasi
KLARI, RAKA – Para guru SDN Kiarapayung, Kecamatan Klari tengah melakukan persiapan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), pelaksanaan AKM dikhususkan untuk kelas IV.
Kepala SDN Kiarapayung Suwangsih mengatakan, AKM merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa baik. Konsep belajar AKM itu sendiri terdapat dua metode yaitu numerik dan literasi. “Untuk AKM ini hanya diikuti oleh siswa kelas empat yang mau menginjak kelas lima. AKM ini juga tingkatannya nasional sebagai pengganti UASBN,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Minggu (2/5).
Ia menambahkan, AKM sendiri terbagi menjadi dua metode yaitu numerik dan literasi. Numerik sendiri lebih kepada mata pelajaran seperti matematika sedangkan untuk literasi lebih kepada mata pelajaran membaca seperti Bahasa Indonesia dan sejenisnya. “Sedangkan untuk peserta AKM akan dilakukan secara acak dari Dapodik, dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi dua kelompok,” tambahnya.
Suwangsih mengaku, saat ini pihak sekolah tengah melakukan persiapan mulai dari fasilitas seperti komputer sebanyak 15 perangkat, serta melatih kemampuan siswa dari kapasitas intelektual sampai melatih siswa dalam mengoperasikan perangkat komputer. “Untuk saat ini sih kita fokus pengadaan perangkat dulu, setelah itu kita akan fokus praktik,” akunya.
Ia juga berharap, meskipun di masa pandemi bukan satu hambatan untuk dapat melaksanakan semua program pemerintah baik sisi pembelajaran dengan daring maupun dalam hal penilaian. Selain itu ia berharap persiapan pelaksanaan AKM bisa berjalan dengan lancar, serta tujuan dari AKM sebagai konsep evaluasi dalam dunia pendidikan lebih efektif lagi. “Karena AKM ini bukan saja mengukur kemampuan siswa, akan tetapi konsep yang diberikan sekolah akan ikut dievaluasi agar lebih terarah,” pungkasnya. (mal)
