Dua Nelayan Hilang di Laut Cilamaya, Satu Ditemukan Tewas, Satu Lagi Masih Dicari

CILAMAYA, RAKA – Kurang dari seminggu, dua nelayan hilang di perairan Cilamaya Wetan, satu diantaranya nelayan asal Subang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Senin (6/2) pagi. Sementara satu lagi nelayan asal Cilamaya belum ditemukan.
Jakaria (42) seorang nelayan dikabarkan hilang pada Kamis (2/2) malam. Satgas BPBD Cilamaya Wetan Fahmi menyebutkan korban yang hilang itu mulai berangkat melaut pada malam Jumat sekitar pukul 23:00 WIB. Kemudian perahu milik korban telah ditemukan tanpa awak kapal di perairan laut wilayah Blanakan, Subang sekira pukul 7, Jumat (3/2) pagi. “Korban belum ditemukan sampai saat ini,” saat ditanya, Radar Karawang, Senin (6/2) pagi.
Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang beserta tim SAR gabungan telah berupaya mencari keberadaan Jakaria. Hari pertama, tim SAR gabungan melakukan pencarian ke perairan Muara menuju Barat karena korban diduga menghilang atau tenggelam dengan jarak kurang lebih 2 kilometer. Kemudian tim SAR melanjutkan pencarian ke arah Timur Laut Muara Blanakan sejauh kurang lebih 4 kilometer. Fahmi menyebut pencarian hari pertama hingga pukul 18:15 WIB tidak membuahkan hasil alias nihil. “Tracking pencarian titik 1 sampai dengan titik 4, luas pencarian 7,403 Km² dengan panjang 12,9 Km,” kata dia, melalui layanan daring.
Pencarian hari ke dua, Tim SAR gabungan dengan dua perahu LCR beserta empat perahu nelayan masih melakukan pencarian di radius dua kilometer dari bibir pantai. Kata Fahmi, pencarian itu berfokus di perairan Blanakan, Subang dengan radius jarak kurang lebih empat kilometer. “Gelombangnya besar banget, jadi kita pencariannya juga terbatas karena cuacanya juga kurang bagus,” ujarnya.
Tidak sampai di situ, Tim SAR gabungan pun masih melakukan pencarian di hari berikutnya tepatnya pada hari Minggu (5/2). Fahmi mengatakan, di hari ketiga pencarian ini dibagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit). SRU pertama, Satgas BPBD serta Basarnas setempat mencari ke arah timur dengan menggunakan dua perahu LCR miliki BPBD Karawang dengan jarak pencarian kurang lebih 3.24 mil laut ke Muara Ciasem.
SRU kedua mencari ke arah Barat Laut menggunakan satu perahu LCR dari Indramayu dan perahu nelayan setempat, dengan jarak tempuh pencarian kurang lebih 2,16 mil laut. Kata Fahmi, SRU ketiga mengarah Timur Laut menggunakan perahu nelayan dgn jarak tempuh kurang lebih 2,7 mil laut. “Jam 15.00 WIB pencarian dihentikan sementara dikarenakan tiba-tiba cuaca buruk,” imbuhnya.
Fahmi menambahkan, Tim SAR gabungan ini masih melakukan pencarian nelayan yang hilang sampai pada Senin (6/2). Dia mengatakan tim SAR masih stand by di daerah Patimban, Subang. “Patimban sudah termasuk wilayah Subang, soalnya anginnya ke timur,” ujarnya.
SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian meliputi BPBD Karawang, Basarnas, Polisi Perairan dan Udara Polres setempat, dan nelayan setempat.
Sementara itu, nelayan asal Subang ditemukan meninggal dunia di perairan laut Cilamaya Wetan, Senin (6/2) pagi. Korban langsung dibawa ke rumah duka di Subang.
Satgas BPBD Cilamaya Wetan Karawang Fahmi menyebutkan, nelayan atas nama Irfan (25) asal Subang itu, dikabarkan tenggelam pada Minggu (5/2) kemarin. Kata dia, mulanya korban tengah memperbaiki baling-baling perahunya yang rusak di perairan laut Cilamaya dekat jalur pipa Pertamina ke arah muara satu kilometer dari daratan. Tapi korban tidak muncul kembali permukaan air alias tenggelam. “Berupaya ditolong oleh saudaranya (tapi) tetap tidak berhasil, kejadian sekitar pukul 10 pagi,” katanya.
Lebih lanjut Fahmi mengatakan, korban atas nama Irfan itu dikabarkan sedang ikut melaut dengan kakek dan kerabatnya dalam satu perahu. Sedangkan kakek dan kerabatnya itu dikabarkan selamat. “Lokasi tempat kejadian di perairan Desa Muara, Cilamaya Wetan,” ujarnya.
Fahmi menyebut, korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin (6/2) pagi. Tim SAR gabungan beserta nelayan setempat langsung mengevakuasi korban. “Korban langsung dibawa ke rumah duka,” imbuhnya.
Fahmi menambahkan pencarian korban hilang di Pantai Cilamaya itu menggunakan dua perahu LCR, dan empat perahu nelayan. “Pencarian masih di radius satu kilometer jalur pipa gas Pertamina,” pungkasnya. (mra)