Dua OPD Zakatnya tak Jelas
SALURKAN ZAKAT : Baznas bersama Pemda Purwakarta menyalurkan zakat kepada warga yang kurang mampu termasuk kepada anak yatim piatu.
Baznas Salurkan Bantuan Rp2,7 Miliar
PURWAKARTA, RAKA – Dalam rangka HUT ke-189 Purwakarta dan HUT Ke-52 Kabupaten Purwakarta, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purwakarta menyalurkan bantuan sebanyak Rp2.724.050.000. Penyaluran dilaksanakan berbarengan dengan doa bersama yang digelar di Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Kamis (16/7).
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyebutkan, Pemerintah Daerah Purwakarta memiliki kemitraan yang sangat baik dengan Baznas. “Di mana Baznas menghimpun dana umat, diantaranya dari para PNS. Alhamdulillah, dari seluruh dinas, tinggal dua dinas saja yang belum menyetor ke Baznas,” kata Ambu Anne.
Paling banyak, sambungnya, dari Dinas Pendidikan di mana setiap bulannya lebih dari Rp130 juta yang tersalurkan melalui Baznas. Bahkan, hingga Juni kemarin, total yang tersalurkan dari Dinas Pendidikan senilai lebih dari Rp971 juta. “Kami juga mengapresiasi Baznas atas koordinasi dan kerjasama yang terjalin sangat baik. Di mana dalam mengelola dana umat sangat akuntabel, transparan dan bertanggung jawab,” ucapnya.
Disinggung masih adanya dua dinas yang belum menyalurkan zakat penghasilannya kepada Baznas, Ambu Anne mengaku akan menegurnya. “Saya akan tegur pada bulan berjalan ini,” kata Ambu Anne.
Dihubungi terpisah, Ketua Baznas Purwakarta H Saparudin mengatakan, santunan dengan nilai total Rp2.724.050.000 tersebut disalurkan kepada berbagai penerima manfaat dan dalam berbagai bentuk.Diantaranya kepada 1.725 anak yatim di mana masing-masing anak mendapatkan bantuan senilai Rp250.000. Yakni, dalam bentuk alat tulis, makanan, dan uang tunai senilai Rp150.000. Sehingga totalnya Rp431.250.000.
Kemudian kepada 726 petugas kebersihan atau pasapon masing-masing Rp300.000. Yakni, dalam bentuk beras, sembako, dan uang tunai Rp50.000. Sehingga nilai totalnya Rp217.800.000. “Bantuan juga disalurkan kepada enam orang penyandang disabilitas daksa, yaitu berupa kaki palsu senilai masing-masing Rp3 juta, sehingga totalnya Rp18 juta,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Saparudin, bantuan diberikan untuk pembangunan 19 rumah tidak layak huni (rutilahu) dalam bentuk uang tunai dan bahan bangunan. Total nilainya Rp113 juta. “Bantuan yang terakhir bekerja sama dengan BPJamsostek Purwakarta, yakni rencana pembayaran iuran bulanan selama 36 bulan atau tiga tahun bagi 5.000 peserta. Yakni terdiri dari pengurus MUI, guru ngaji, guru DTA, DKM, dan marbot masjid. Nilai totalnya Rp1.944.000.000,” pungkasnya. (gan)