Ahmad Muhaimin
RENGASDENGKLOK, RAKA – Menghafal ayat Alquran bukan hal yang sulit bagi mereka yang bersungguh-sungguh, misalnya Ahmad Muhaimin (18), remaja asal Kampung Sungai Lumpur, Kecamatan Cengal, Lampung, baru dua tahun tinggal di Pondok Pesantren Mandalla Khair sudah menghafal 20 juz ayat Alquran.
Ahmad, sapaan akrab Ahmad Muhaimin ini sudah memiliki keinginan untuk menghafal Alquran sejak duduk di bangku SD, keinginan itu muncul karena dirinya meyakini bahwa penghafal Alquran akan bahagia di dunia maupun akhirat. Namun cita-cita itu baru mulai dirintis sejak masuk SLTA atau di pesantren Mandalla Khair. “Dulu saya di kampung cuma sekolah SMP biasa aja gak pesantren karena gak punya biaya,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Selasa (9/6).
Bagi Ahmad, tidak sedikit tantangan untuk menghafal Alquran, apalagi dibarengi dengan sekolah formal tapi dengan niat dan kedisiplinan mengatur waktu yang baik menjadi salah satu kunci bisa menghafal ayat demi ayat. “Terus ditambah juga dorongan dari guru-guru di pesantren ini jadi tambah semangat,” kata Ahmad, yang saat ini menjadi salah satu siswa MAN 4 Karawang.
Dia mengaku berangkat dari kampung kelahiran di Lampung ke pesantren Mandalla Khair Rengasdengklok ini, hanya bermodalkan hafalan dari surat Ad-Duha sampai Annas, dan dua tahun berlangsung di pesantren pihaknya berhasil menghafal 20 juz. Kemudian kata Ahmad, menghafal sambil sekolah formal ini bukan alasan untuk menyurutkan keinginannya menjadi hafidz. “Sekolah tetap masuk seperti biasa, tapi kalau waktu istirahat dimanfaatkan buat murojaah (mengulang hafalan),” pungkasnya. (mra)
