KARAWANG

Dwi Sebut Kordinator LKS Kebagian Rp1000 per Buku

KARAWANG, RAKA – Polemik penjualan buku lembar kerja siswa (LKS) di SDN Adiarsa Timur 2 belum tuntas. Pengakuan kepala sekolah yang mengatakan bahwa penjualan LKS itu oleh paguyuban orang tua, dibantah wali murid.

Dwi Indah Susanti, wali murid mengatakan, pernyataan kepala sekolah yang mengaku bahwa penjualan LKS oleh paguyuban orangtua itu tidak benar. LKS sengaja diperjualbelikan oleh kepala sekolah dengan menunjuk salah satu orang tua murid. “Coba bilangnya depan saya. Pasti gak bakal bilang gitu. Di kita gak ada paguyuban orang tua. Itu yang ditunjuk oleh kepsek dikasih 1000 sekarang per LKS-nya,” kata Dwi Indah.

Ia menceritakan, setelah melaporkan ke Dinas Pendidikan, orang tua yang ditunjuk untuk menjual itu ingin mengklarifikasi dan mengembalikan LKS kepada kepala sekolah. Namun kepala sekolah justru malah menaikan jatah untuk yang menjual. Tadinya Rp800 jadi Rp1000. “Kemarin yang jual mau klarifikasi. Bahwa dia bukan paguyuban dan mau ngembaliin ke kepsek. Tapi malah dinaikin jadi 1000 jatahnya,” kata Dwi, kepada Radar Karawang.

Bahkan setelah adanya pemberitaan mengenai kasus penjualan LKS, ia yang melaporkan ke Disdikpora itu ditawari LKS satu paket secara gratis, namun tidak diterima. “Saya mau dikasih gratis buat anak saya yang kelas 4. Tapi saya gak mau. Terus tadi dikasih ke anak saya tapi saya balikin lagi. Kalau dia ngakunya baru mau jual, udah banyak orang tua yang beli. Tadi juga ke rumah yang jualnya mau ngambil setoran kayaknya. Tapi ada saya,” ujarnya.

Sementara itu, Rukmini, kepala SDN Adiarsa Timur 2 tidak banyak menjelaskan. Ia hanya menyerahkan sepenuhnya kepada komite sekolah. “Tidak benar. Saya tidak menjual LKS. Besok saja ada rapat orang tua bersama komite,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Enung, komite SDN Adiarsa Timur 2 mengatakan, penjualan LKS merupakan kesepakatan dari orang tua siswa bersama komite, karena kebutuhan anak untuk belajar. Itu pun belum dilakukan. Hanya baru rencana. Adapun yang saat ini sudah membeli, itu bukan dari sekolah. Tetapi dari luar sekolah.
“Kalau untuk LKS baru akan menjual besok mau dirapatkan. Kalau tidak boleh ya tidak jadi dan akan dikembalikan,” ujarnya. (nce)

cap:
DATANGI SEKOLAH: Wali murid SDN Adiarsa Timur 2 datangi sekolah usai pertanyakan penjualan LKS.

Related Articles

Back to top button