HEADLINE

Tiga Kecamatan Banjir, 591 Rumah Terendam

KARAWANG, RAKA – Dalam empat hari terakhir, tiga kecamatan di Kabupaten Karawang terendam banjir akibat luapan sungai. Sebut saja Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek pada Jumat (22/4) sore. Tercatat 600 kepala keluarga atau 1.200 jiwa di Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI), Desa Dawuan Tengah terdampak banjir tersebut. Di samping itu, sebanyak 450 unit rumah dilaporkan terendam genangan banjir dari luapan Sungai Cikaranggelam.
Sedangkan di Kecamatan Tirtamulya, ada tiga desa yang terendam yaitu Citarik, Parakanmulya dan Kamurang, kemarin. Peristiwa itu terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang mengakibatkan Sungai Kalenkapal meluap di Desa Citarik, dan Sungai Cikaranggelam dan Kalijati yang meluber ke pemukiman warga Desa Kamurang. Dilaporkan, 52 rumah yang dihuni 58 KK atau 173 jiwa di Desa Kamurang terendam. Sementara di Kecamatan Kecamatan Cilamaya Wetan, hujan deras mengguyur wilayah Purwakarta dan Karawang, Senin malam (25/4) membuat debit air di Bendungan Barugbug Jatisari overload, hingga mengakibatkan luapan banjir di hilir Sungai Cilamaya, Selasa (26/4) sore. Tercatat 98 KK atau 197 jiwa di Dusun Cipancuh Desa Tegalwaru terdampak luapan banjir dengan ketinggian antara 10-25 centimeter.
Salah satu warga Desa Citarik Dani (27) mengatakan, banjir sudah menjadi hal biasa di wilayah Desa Citarik. Bahkan pagi kemarin, jalan yang menuju kantor Desa Citarik tidak dapat dilalui karena terendam banjir lebih dari satu meter. “Malah ada sebagian rumah warga yang terdampak, walaupun hanya halamannya saja,” ucapnya kepada Radar Karawang, Selasa (26/4).
Ia menambahkan, pemicu terjadinya banjir tersebut karena adanya luapan dari Sungai Kalenkapal. Biasanya luapan terjadi karena bertemunya dua arus sungai antara Sungai Kalenkapal dengan Sungai kalijati. “Jadi kita ini hanya dampak saja, karena sebenarnya wilayah kita tidak rawan banjir kalau tidak ada kiriman dari sungai itu,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Tirtamulya Dindin Rachmadhy membenarkan bahwa pagi kemarin ada tiga desa yang terendam banjir yaitu Desa Citarik, Kamurang, dan Parakanmulya. “Nanti (kemarin) sore saya juga berencana akan membagikan logistik dan takjil buat warga setempat,” katanya.
Dibeberkan Dindin, sebenarnya normalisasi sudah dilakukan sejak 2019-2020 lalu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang, namun banjir merupakan bencana yang memiliki satu kesatuan khususnya di luar wilayah Tirtamulya. “Jadi kalau air kirimannya tinggi, maka tetap saja akan mengalami luapan dan banjir,” bebernya.
Masih dikatakanya, ia juga tengah berkoordinasi dengan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Karawang untuk membangun tanggul penahan air, sehingga mampu menahan luapan di titik dua arus antara Sungai Kalenkapal dengan Sungai Kalijati. “Kita ajukan langsung ke provinsi, mudah-mudahan saja bisa secepatnya diatasi, karena persoalan banjir ini bisa melumpuhkan semua aktivitas warga,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button