Emak-emak Olah Sampah Jadi Uang
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Berbagai cara dilakukan masyarakat agar mampu hidup lebih sejahtera. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam PKK Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat.
Mereka diberi pengetahuan perihal pemanfaatan sampah agar bernilai ekonomis oleh Pelopor Bank Sampah Nasional (PBSN) Jakarta.
“Masyarakat harus dijelaskan, bahwa sampah yang ada bisa berdaya jual dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ketua PBSN Jakarta Tuti Asmawi yang biasa dipanggil Umi Tuti kepada Radar Karawang, Kamis (13/6).
Dia menegaskan, upaya saat ini pada umumnya sama seperti aktivis lingkungan lain yang mengolah sampah menjadi barang berguna. Bungkus kopi dan kantong kresek misalnya, setelah dibersihkan lalu dirajut atau dianyam menjadi tas, topi wanita, dompet, atau hiasan bunga plastik yang cantik. Bedanya, keterampilan itu yang diajarkannya dengan senang hati, tidak dilandasi dengan motif ekonomi.
Irawan, warga Desa Parungsari mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan kuliah kerja nyata Universitas Budi Luhur Kabupaten Bekasi.
Salah satu yang dilakukan dalam hal pemberdayaan masyarakat adalah pengelolaan sampah. Saat ini, warga terutama ibu-ibu sangat menyambut baik sekali kegiatan itu. Terlebih ada nilai ekonominya.
“Ini bisa menjadi sebuah solusi yang nyata, bahwa saat ini masyarakat kurang begitu peduli dengan sampah,” katanya.
Ratna (26) warga kepada mengaku butuh ketelatenan serta sabar dalam mengelola sisa sampah, yang bisa diolah menjadi sesuatu yang bisa dijual kembali.
Dia melihat potensi usaha bisa diambil dari pengetahuan yang diberikan oleh Tuti Asmawi, serta mahasiswa Universitas Budi Luhur.
“Mudah-mudahan sampah di rumah bisa kita kelola dengan baik, sehingga bisa dijual dan kita bisa dapat uang dari sampah,” pungkasnya. (yfn)