Empat Daerah di Jawa Barat Rawan Konflik
KARAWANG, RAKA – Berpenduduk lebih dari dua juta jiwa, dengan jumlah pemilih lebih dari 1,6 juta orang, Kabupaten Karawang dianggap aman dari konflik pemilihan umum (pemilu) tanggal 17 April nanti.
Meski begitu, kepolisian tidak boleh lengah. Karena situasi politik bisa cepat berubah, termasuk kondisi keamanan di Kota Pangkal Perjuangan. “Untuk saat ini Kabupaten karawang dianggap tidak termasuk dalam kondisi yang rawan, namun segala hal tentunya kita tidak bisa terlena,” ungkap Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, semua pihak harus siap siaga menjaga keamanan dan ketertiban. “Ada 4.331 orang dari unsur TNI Polri dan gabungan komponen bangsa lainnya, akan disebar di masing-masing TPS,” tuturnya.
Komisioner Bawaslu Jabar Lolly Suhenty mengatakan, tingginya potensi pelanggaran dan sengketa pada Pemilu 2019 di Jabar perlu diantisipasi sejak awal. Salah satunya mengedepankan strategi pencegahan. Daerah yang memiliki potensi pelanggaran antara lain Purwakarta, Kuningan, Tasikmalaya, dan Cianjur. “Beberapa daerah ini termasuk dalam kategori rawan yang tinggi,” ujarnya
Dengan kondisi ini, kata dia, sangat penting peran dan fungsi pencegahan Bawaslu melalui konsep pengawasan partisipatif yang membutuhkan dukungan banyak pihak. “Beberapa kali kami mengundang tokoh agama, mahasiswa, dan jurnalis untuk bekerja sama dalam melakukan pengawasan partisipatif,” katanya.
Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, potensi kerawanan Pemilu 2019 terbesar berada di tiga provinsi di Pulau Jawa. Pasalnya, tiga provinsi tersebut memiliki jumlah pemilih terbesar dibandingkan provinsi lain. “Sekarang potensi kerawanan dilihat berdasarkan jumlah penduduk di masing-masing daerah. Karena jumlah penduduk jadi kata kunci kemenangan Pilpres tahun ini,” ujar Adi.
Adi mengatakan, indeks kerawanan pemilu memang sering dikeluarkan Bawaslu RI. Namun, setiap pemilu memiliki pola kerawanan berbeda. Kerawanan pemilu di Pilpres kali ini menurut dia, terletak pada provinsi dengan jumlah pemilih terbesar yakni Jawa Barat (31 juta pemilih), Jawa Timur (29 juta), dan Jawa Tengah (28 juta). “Akumulasi jumlah pemilih di ketiga wilayah itu hampir setengah jumlah pemilih nasional,” ucap Adi. (psn/apk/sn/ab)