
radarkarawang.id — Primaya Hospital Karawang resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Terobosan ini menjadi bukti komitmen sektor kesehatan dalam mengadopsi energi bersih, mendukung keberlanjutan lingkungan, serta mengakselerasi target Net Zero Emission (NZE) Indonesia 2060.
Peresmian PLTS berlangsung pada Selasa (11/11), dihadiri jajaran pejabat pusat dan daerah, di antaranya Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, drg. Yuli Astuti Saripawan, M.Kes, perwakilan ESDM Jawa Barat, Hafidz Aditya, CEO Primaya Hospital Group, Leona A. Karnali, dan VP Commercial Xurya Daya Indonesia, Adhi Laksmanaputra.
PLTS atap ini dibangun di atas lahan seluas 1.123 meter persegi dengan kapasitas 164,7 kWp. Dalam setahun, sistem ini mampu memproduksi sekitar 241.330 kWh energi bersih, setara kebutuhan listrik lebih dari 290 rumah tangga.
Tak hanya itu, penggunaan energi terbarukan ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon 215.749 kg per tahun, setara dengan penanaman 2.900 pohon, dan penghematan 129.000 liter bensin per tahun
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, drg. Yuli Astuti, mengapresiasi langkah strategis Primaya Hospital Group yang dinilai mampu menjadi contoh bagi fasilitas kesehatan lain di Indonesia.
“Rumah sakit punya peran besar dalam mendorong efisiensi energi dan menjaga lingkungan, tanpa mengurangi mutu layanan kesehatan. Primaya membuktikan bahwa fasilitas kesehatan juga bisa memimpin transformasi energi bersih nasional,” ujarnya.
VP Commercial Xurya Daya Indonesia, Adhi Laksmanaputra, menyatakan bahwa PLTS ini dirancang untuk beroperasi optimal hingga lebih dari 20 tahun dengan suplai energi yang stabil, termasuk untuk menunjang operasional rumah sakit 24 jam.
“Kolaborasi ini membuktikan teknologi energi bersih bisa berjalan selaras dengan kebutuhan layanan kesehatan modern yang menuntut keandalan sistem tanpa henti,” kata Adhi.
CEO Primaya Hospital Group, Leona A. Karnali, mengatakan langkah ini merupakan keberlanjutan inovasi yang sebelumnya sukses diterapkan di Primaya Hospital Bekasi Timur.
“Selama setahun, PLTS di Bekasi menghemat 477 ribu kWh energi dan menekan biaya hingga Rp68 juta. Melihat manfaatnya yang nyata, kami menghadirkan teknologi serupa di Karawang sebagai langkah konkret menuju layanan kesehatan yang berkelanjutan,” ujar Leona.
Ia menegaskan bahwa transformasi energi ini sejalan dengan semangat HUT ke-19 Primaya Hospital Group bertajuk “19 Years with You – Caring Beyond Boundaries.”
“Kami menjaga kesehatan pasien, dan di saat yang sama menjaga kesehatan bumi untuk masa depan yang lebih hijau,” tegasnya.
Wakil Bupati Karawang, Maslani, yang hadir mewakili Bupati Aep Syaepuloh, menyatakan apresiasi tinggi dan berharap langkah ini menjadi pemantik perubahan besar di sektor industri dan pelayanan publik.
“Primaya menjadi pelopor penting transformasi energi hijau di Karawang. Kami harap ini menginspirasi rumah sakit, industri, dan masyarakat untuk ikut bergerak ke arah energi bersih dan masa depan yang lebih berkelanjutan,” ungkap Maslani.
Tonggak Baru Kesehatan dan Lingkungan
Dengan hadirnya PLTS atap ini, Primaya Hospital Karawang bukan hanya memperkuat kualitas layanan kesehatan, tetapi juga menegaskan komitmennya sebagai institusi yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan menghadirkan model baru layanan kesehatan yang sehat bagi manusia, dan sehat bagi bumi. (uty)



