1.000 Anak Yatim Disantuni

SATUNI YATIM : Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda Syafi’i saat melakukan santunan kepada anak yatim.
PURWAKARTA, RAKA – Sebanyak 1.000 anak yatim yang ada di wilayah Kabupaten Purwakarta, mendapatkan santunan dari Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau yang akrab dikenal dengan Cak Imin dalam menyambut 1 Muharram 1442 Hijriah, Kamis (20/8).
Santunan tersebut langsung diberikan oleh Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda seperti di pondok pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta milik Abah Budiman tersebut terletak di Kampung Dandeur RT 5, RW 2, Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Sebanyak 250 santri mendapatkan santunan dari Cak Imin.
Tak hanya pondok pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta, tetapi ada lokasi lainnya di Purwakarta dengan seluruhnya yang mendapat santunan sebanyak 1000 anak yatim.
Syaiful Huda menyampaikan di tahun hijriah ini merupakan tahun di mana Rasul di masa lalu hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menyebarkan ajaran Islam, sehingga momentum tersebut perlu direfleksikan di era saat ini. Syaiful Huda menyebut perlu adanya hijrah dari semua aspek baik politik ataupun ekonomi yang saat ini tengah kontraksi luar biasa akibat adanya pandemi Covid-19. “1 Muharram ini perlu berhijrah semuanya yang menjadi beban perjuangan agar dapat semakin ringan beban perjuangan sehingga perlu adanya terobosan di saat adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini,” ujar politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Saat disinggung terkait pesan yang disampaikan Cak Imin, Syaiful Huda menyebut Cak Imin meminta doa dan restu dari semua pihak untuk hajat beliau agar dimudahkan serta untuk hajat bangsa Indonesia yang tengah kontraksi luar biasa dalam hal ekonomi. “Kondisi ekonomi Indonesia di masa pandemi ini minus 5 persen, sehingga kita perlu bergandengan tangan,” ujarnya.
Sementara disinggung terkait Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengeluarkan yang mewacanakan terkait adanya penerapan pendidikan militer kepada mahasiswa dengan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program bela negara dan hasil akhirnya menjadi komponen cadangan.
Syaiful Huda pun memberikan tanggapannya terkait wacana ini. Menurut Syaiful Huda, dirinya mengapresiasi atas apa yang diwacanakan itu dan merespon baik. Wacana komponen cadangan ini diakui Syaiful Huda memang menjadi yang pertama kalinya. “Kalau perlu jangan hanya mahasiswa tapi seluruh pramuka juga perlu dijadikan Komcad, supaya mereka punya kedisiplinan yang kuat serta kebugaran yang bagus,” katanya.
Syaiful Huda menekankan betapa pentingnya kaum milenial digenjot baik secara fisik maupun kecintaan terhadap tanah airnya, lantaran saat ini kaum milenial sudah terlalu lama menikmati gawai sehingga lupa untuk berolahraga. “Saya pikir formulasinya nanti itu 70-30, yakni 70 persen penanaman pengetahuan terhadap tanah air untuk menumbuhkan kecintaan yang kuat, atau istilahnya Hubbul Waton Minal Iman (mencintai tanah air sebagian dari iman). Jadi, kami punya khas doktrin semacam itu,” katanya.
Kemudian, 30 persen lainnya, kata Syaiful Huda, ialah bela negara berupa pelatihan fisik kemiliteran. “Tapi, itu kan baru wacana saja. Saya berharap Kemenhan dapat mengajak Kemendikbud, Kemendagri, hingga para perguruan tinggi di Indonesia untuk merumuskan formulanya,” ujarnya. (gan)