Fajar Penuhi Janji Lari 39,2 Km
PENUHI NAZAR: Fajar Rahmat Zulkarnaen menjelang finish di Tanjungpura, Karawang Barat.
KARAWANG, RAKA – Menunaikan nazarnya, Fajar Rahmat Zulkarnaen, berlari dari Bendung Barugbug Jatisari hingga kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang di Jalan Pangkal Perjuangan, Tanjungpura, Karawang Barat, Sabtu (5/6).
Alumni Universitas Padjadjaran Bandung itu lari menempuh 39,2 km selama 5,51 jam. Perjalanannya dimulai sejak pukul 03.00 Wib. Selama berlari, dia berhenti sebanyak lima kali untuk salat subuh, serta menambah asupan energi karena teriknya matahari.
Ditemui seusai berlari, Fajar mengatakan, untuk menempuh perjalanan dari ujung timur hingga ujung barat Karawang itu, dirinya hanya mempersiapkannya selama dua pekan. “Berlari (latihan) setiap hari antara dua kilometer sampai 17 kilometer,” ujarnya beberapa saat setelah menyentuh garis finish.
Ihwal janji nyelenehnya itu, Fajar mengatakan, dilakukan karena kecintaannya terhadap lingkungan. Terutama tercemarnya Sungai Cilamaya yang selama puluhan tahun tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.Dia mengatakan, dulu dirinya sempat berjanji di hadapan para pegiat lingkungan yang konsen mengadvokasi Sungai Cilamaya, bahwa jika sungai tersebut mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, dirinya akan berlari dari Sungai Cilamaya di Barugbug sampai ke kantor Pemda Karawang.
Saat ini sambungnya, Sungai Cilamaya kondisinya mulai membaik. Pemandangan air sungai berwarna hitam pekat sudah mulai jarang terlihat. Pemerintah pun diakuinya, mulai serius mengurusi sungai yang membelah Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Subang tersebut. Diakuinya pula, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah membentuk Satgas Sungai Cilamaya untuk memantau perkembangan pencemaran di sungai tersebut.Ditambahkan pula, janji tersebut dilontarkannya sejak setahun yang lalu setelah berdiskusi dengan pegiat lingkungan. Namun karena satu dan lain hal, baru kali ini dia tunaikan. “Juga mengambil momentum Hari Lingkungan Hidup,” ujarnya.
Pria kelahiran Bandung ini menjelaskan, aksi lari yang dilakukannya secara solo bukan hanya sekedar menunaikan janji. Lebih dari itu, dirinya ingin menunjukan kepada publik maupaun pemangku kebijakan agar memperhatikan Sungai Cilamaya yang merupakan bagian dari sungai yang ada di Jawa Barat. “Lari ini lebih ingin membuktikan bagaimana masyarakat begitu peduli terhadap Sungai Cilamaya, meski terkadang permasalahannya selalu dilupakan. Seperti pencemaran limbah industri dan sedimentasi,” tandas mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam itu.
Pria kelahiran 1978 ini berharap, Sungai Cilamaya tidak lagi dicemari limbah industri. Begitupun masyarakat yang berada di bantaran kali ini, dimintanya untuk menjaga kebersihan sungai tersebut. Sehingga, ke depan masyarakat bisa beraktifitas dan memanfaatkan kembali Sungai Cilamaya seperti beberapa dekade sebelumnya. (nce)