HEADLINE

Was-was Tanggul Citarum Jebol Lagi
-Warga Bantaran Masih Trauma

KARAWANG, RAKA – Musim penghujan diprediksi baru berakhir beberapa bulan kedepan. Seperti biasa, sejumlah tempat di Kabupaten Karawang menjadi langganan banjir. Terutama bagi masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Sungai Citarum, Cibeet, Cikaranggelam dan Sungai Cilamaya.
Masih ingat dalam bayangan Abas (48) warga Kampung Benteng RT 05/08, Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat, saat perkampungannya dilanda banjir bulan Februari tahun lalu. Mereka harus rela tidur di tenda darurat samping rel kereta pai, Jalan Ranggagede, selama dua pekan karena tanggul Sungai Citarum jebol. Akibatnya air sungai terpanjang di Jawa Barat itu membanjiri rumah-rumah warga Kampung Benteng.
Tahun ini, warga Benteng masih khawatir dengan bencana banjir seperti tahun 2021, lantaran pemerintah belum memperbaiki secara permanen tanggul tersebut. “Sebagian tanggul sudah diperbaiki tapi hanya semi permanen, belum dibeton. Kalau air Citarum tinggi kayaknya jebol lagi,” jelas Abas saat ditemui di Masjid Jami Al Munawaroh, Kampung Benteng.
Lebih lanjut Abas mengaku, Kampung Benteng terbilang kampung yang jarang banjir, hanya tahun kemarin saja. Itupun dikarenakan luapan dari air Citarum. Oleh karenanya, dia menginginkan ada perbaikan tanggul secara permanen, atau tidak hanya ditambal dengan karung yang diisi tanah. “Yang terpenting itu perbaiki tanggulnya secara permanen, kata pemerintah dulu mau diperbaiki, tapi sampai sekarang mana realisasinya,” tegasnya.
Kekhawatiran itu juga dirasakan oleh warga lainnya, Ranti (35) mengaku ingin ada perbaikan tanggul Citarum, karena dia tidak ingin rumahnya terendam banjir kembali seperti tahun lalu. Ranti menyebut musim penghujan sekarang ini belum ada tanda-tanda banjir lagi, karena melihat air Citarum yang kondisinya belum naik. Meski begitu dia masih khawatir suatu waktu jika air Citarum meluap. “Mudah-mudahan saja aman, kalau banjir lagi, capek banget bersihin rumah soalnya banyak lumpurnya,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang masih tetap siaga mengantisipasi terjadinya banjir di wilayah kerjanya.

Tak hanya diakibatkan hujan di Karawang, banjir juga turut diantisipasi di bantaran Sungai Citarum. Pasalnya, ketinggian volume air Citarum yang masih turun naik atau fluktuatif. Sebagaimana diketahui, belum lama ini terdapat warga Karawang yang terdampak banjir akibat luapan air Sungai Citarum dan Cibeet.
“Banjir kemarin itu karena limpasan air dari Sungai Cibeet. Itu pun tidak lama, paginya sudah surut lagi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Karawang Unang Komara S kepada Radar Karawang, Senin (7/11).

Lebih lanjut Unang mengatakan, untuk data denah lokasi tanggul Citarum yang rawan jebol atau limpah itu sudah dimiliki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Kata dia, biasanya BPBD Karawang menerima data tersebut langsung dari pihak BBWS.
“Sekarang yang pegang data itu BBWS wilayah Citarum,” katanya saat ditanya soal lokasi tanggul Citarum yang rawan jebol.

Unang menyebut, BPBD Karawang sudah gencar mensosialisasikan sekaligus mengedukasi ikhwal antisipasi banjir, dan penanganannya kepada relawan maupun warga sekitar bantaran Citarum.
“Mereka sudah siap bagaimana mengahadapi bencana itu sendiri,” ujarnya.

Tak hanya untuk warga bantaran Citarum, banjir juga harus diantisipasi oleh semua masyarakat Karawang, terutama untuk sejumlah kecamatan yang sudah menjadi langganan banjir saat musim penghujan.
“Yang rentan banjir di musim penghujan ini masih ada beberapa kecamatan. Lokasinya masih yang lama waktu tahun 2021,” kata Unang. (mra)

Related Articles

Back to top button