
KARAWANG, RAKA- Persoalan pendidikan menjadi salah satu fokus kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang Didin Sirojudin selama satu periode kedepan. Sebelum bekerja, terlebih dahulu ia mengumpulkan masukan persoalan pendidikan di Karawang dari para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Didin Sirojudin yang saat ini menjadi anggota Komisi IV DPRD Karawang menginginkan adanya role model yang tercipta untuk bidang pendidikan. “Ini sudah direncanakan lama dan terbiasa lama karena ingin kontribusi untuk pendidikan di Karawang. Nantinya terobosan dan solusi oleh seluruh anggota dijadikan role model untuk di Karawang. Saya baru menjadi dewan dan masih membutuhkan saran, hari ini akan banyak mendengar dari praktisi pendidikan dan akademisi. Insya Allah akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya,” katanya, Sabtu (14/9), saat menghadiri seminar pendidikan yang diselenggarakan Pergunu.
Tahun ini, lanjutnya, ada tambahan usulan kuota beasiswa Pergunu sebanyak 50 orang. “Beasiswa sudah berjalan bertahun-tahun di Pergunu. Alhamdulillah alumni beasiswa kami sudah banyak. Adanya saya di parlemen, insyallah akan lebih luas lagi cakupan beasiswanya. Akan ada tambahan beasiswa untuk masyarakat Nadin dan umum. Tahun ini kita ada kuota usulan 50 orang untuk di Purwakarta. Jumlah dari beberapa perguruan tinggi minimal ada 10 orang,” lanjutnya.
Batas pengumpulan usulan nama dilakukan hingga tanggal 30 September. Selain memberikan beasiswa di tingkat perguruan tinggi, organisasi ini pun telah memberikan bantuan tambahan pendidikan mulai tingkat SD hingga SMA. “Mudah-mudahan dari keluarga besar NU, Pergunu bisa memenuhi semua persyaratan administrasinya kalau ada yang dari luar NU dan Pergunu bisa langsung kantor Pergunu. Karena ini sudah memasuki pembelajaran semester awal, kita dikasih waktu sampai 30 September untuk menyiapkan nama yang akan diusulkan, kalau sudah lolos secara administratif akan lebih mudah mendorong mendapatkan beasiswanya. Kami menyiapkan beasiswa mulai dari D4 sampai S3. Kami juga banyak memberikan biaya tambahan pendidikan untuk jenjang SD sampai SMA,” ujarnya.
Ketua PC Pergunu Karawang, Agus Solahudin mengatakan, kegiatan seminar pendidikan ini sebagai salah satu langkah dalam mempersiapkan guru NU menghadapi era digitalisasi. “Diharapkan guru NU tidak ketinggalan satu langkah dengan guru yang ada di Kementrian Agama maupun di Dinas Pendidikan. Jadi uniknya guru yang ada di NU adalah guru yang ada di Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama, serta guru yang ada di pengajian dan tidak tercatat di instansi pemerintah,” paparnya.
Di tahun 2024 ini ada pengurus Pergunu yang menjadi anggota DPRD Karawang. Hal tersebut pun akan memudahkan guru yang terdaftar sebagai anggota Pergunu untuk dapat mengikuti sertifikasi. “Kami mendorong kepada teman-teman untuk bisa ikut sertifikasi, terutama yang sudah lama mengajar di beberapa lembaga pendidikan harus melengkapi segala pelengkapan sertifikasi tersebut. Beliau juga sudah ada upaya untuk mengikuti sertifikasi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Karawang, Deden Permana mengungkapkan, Pergunu menjadi salah satu bagian dari badan otonom PCNU, maka dari itu wajib untuk melakukan koordinasi dengan PCNU dalam setiap kegiatan. “Pertama ini adalah bentuk dari koheresi PCNU terhadap seluruh badan otonom, hari ini sesuai dengan instruksi ketua umum bahwa seluruh badan otonom harus saling terkoordinasi dalam semua hal penting,” terangnya. (nad)z