Gagal Cari Kerja Jadi Pengusaha Kopi
BUKA: Derry sedang menunggu pelanggan di kedai miliknya di Sukamerta, Kecamatan Rawamerta.
RAWAMERTA, RAKA – Terus menerus gagal diterima bekerja di pabrik, ternyata bukan kegagalan. Buktinya Derry, warga Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta. Gara-gara ditolak bekerja berkali-kali, dia memutuskan membuka kedai yang dinamai Mom’s. “Sudah kemana-mana cari kerja, akhirnya buka kedai Mom’s,” jelasnya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, omzet yang didapatkan setiap hari sampai Rp400 ribu, itupun kalau ramai. Jika sepi hanya Rp200 ribu. “Setiap hari buka jam 9 sampai jam 11 malam,” katanya.
Usaha yang digelutinya itu sudah berjalan dua tahun. Jajajan yang dijualnya seperti seblak, jus dan kopi satu shetan, kini Derry akan menyediakan kopi racikan walaupun dirinya belum pandai meracik. “Saya sudah beli alat-alatnya,” katanya.
Menurutnya kopi asli dengan racikan khusus yang disediakannya di Rawamerta, agar anak muda tidak lagi jauh-jauh untuk menikmati kopi asli racikan khusus dari barista. “Beli alat aja sampai 10 jutaan, jadi ini mau dicoba aja dulu, daripada dianggurin terus alatnya,” katanya.
Derry menambahkan, dirinya mengaku masih kurang untuk peminat kopi asli sendiri di wilayah Rawamerta, tetapi atas dorongan dari teman sejawatnya, dia semakin optimis segera membuat menu kopi asli di kedainya. “Saya mau coba saja dulu, kalau soal peminat urusan nanti. Dan saya juga dibantu oleh temen untuk soal racikan,” katanya.
Bagus (25) pemilik Grobak Coffe di Kertabumi Karawang menyampaikan, di samping omzetnya yang besar, kopi asli juga baik untuk kesehatan, pihaknya mengaku saat ini lumayan besar peminat kopi asli. “Saya mau bantu Derry buat buka kopi asli, kebetulaan saya dulu pernah buka juga tapi sekarang lagi off dulu,” pungkasnya. (mra)