Gali Kabel Pakai Alat Manual


PURWASARI, RAKA – Semakin sulitnya mencari pekerjaan, membuat sebagian orang rela kerja berat walaupun harus bertaruh nyawa untuk manghidupi keluarga.
Anung (49), Warga Kabupaten Tasik yang kerja di salah satu perusahaan kontruksi pemasangan pipa dalam tanah, mengatakan, ia rela merantau dari kampung halamanya untuk ikut kerja bersama temannya. “Saya aslinya orang Tasik, kerja di sini soalnya diajak teman,” ucap Anung, kepada Radar Karawang, Selasa (29/4).
Bapak tiga anak tersebut menuturkan, pekerjaan di kampung halamanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi bersama keluarganya, sehingga ia nekat untuk pergi merantau bersama teman-temanya. “Saya di kampung cuma kuli tani, nggak cukup buat nafkahi anak dan istri saya,” tuturnya.
Ia mengaku, gaji yang ia dapat selama bekerja sebagai buruh kontruksi sebesar Rp3,7 juta perbulan. Uang tersebut bisa membiayai anak dan istrinya di kampung. “Alhamdulillah kalau dibandingin kuli tani di kampung mah beda jauh pendapatannya, walaupun memang pekerjaan ini lebih melelahkan,” akunya.
Ia mengatakan, kondisi keluarganya di kampung sangat sederhana, saat ia hendak pergi untuk bekerja di luar daerah, memberikan uang Rp 200 ribu. “Nggak tega saya juga cuma ngasih dua ratus ribu ke istri, cuma mau gimana lagi, namanya juga gak punya,” katanya.
Hal serupa disampaikan Badru Yasir (25), ia mulai bekerja dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 17.00, tentunya panas matahari membuat kelelahan saat bekerja. “Bayangin aja, panas-panas kerja, terus ini kan manual, ngga pakai alat canggih bikin galinya juga,” paparnya.
Selain itu, ia bersama rekan-rekannya mendapatkan asuransi jika terjadi kecelakaan. “Kata si bos kalau ada yang celaka nanti bos yang nanggung biaya pengobatan, lagian ini mah cuma kerja gali tanah dan pasang pipa jadi nggak terlalu bahaya,” paparnya.
Masih dikatakanya, fasilitas untuk beristirahat saat tidur, hanya bangunan yang terbuat dari kayu. “Kalau tempat tidur si kita buat bangunan dari kayu, kalaupun kayu nyaman sih,” paparnya.
Ia berharap, hasil jerih payahnya bekerja bisa ditabungkan dan bisa membiayai adiknya yang ada di kampung halaman. “Saya mau usahain sih nabung, buat nambah-nambah biaya adik saya sekolah,” pungkasnya. (cr3)