Purwakarta

Galian Tanah Merah Disegel

DISEGEL : Galian Tanah Merah di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta ditutup. Hal itu dilakukan karena belum ada izin.

PURWAKARTA, RAKA – Pemerintah Kabupaten Purwakarta kembali menutup galian tanah merah di Wilayah Kecamatan Sukatani, Purwakarta. Hal itu dilakukan menyusul banyaknya keluhan warga terhadap galian tanah merah yang berlokasi di sepanjang jalur arteri Purwakarta-Bandung tersebut.

Keberadaan galian tanah merah tersebut juga membuat masyarakat yang ada di sekitar lokasi ataupun para pengguna jalan arteri ini uring-uringan.
Pasalnya, aktivitas penambangan tersebut menimbulkan persoalan tersendiri di masyarakat, seperti lingkungan menjadi kotor dan berdebu. Tak hanya itu, pertambangan ini pun berdampak pada arus lalu lintas di jalur nasional tersebut.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengungkapkan, pihaknya kebanjiran laporan terkait adanya aktivitas pertambangan itu. Dalam keluhan tersebut, masyarakatnya merasa terganggu dengan adanya galian jenis tanah merah ini. Mereka merasa tidak aman melintas di jalur ini. Apalagi jika turun hujan, membuat jalanan menjadi licin. “Kemarin saya sudah cek ke lapangan. Ternyata, galian tanah merah ini belum mengurus perizinan,” ujar Anne, Senin (6/7).

Atas kondisi tersebut, hari itu juga pihaknya langsung menginstruksikan petugas dari Satpol PP, termasuk melibatkan pihak TNI/Polri untuk menyegel lokasi pertambangan tersebut. Hasil pantauannya di lapangan, di kecamatan ini terdapat setidaknya empat titik aktivitas pertambangan.

Anne menambahkan, dari hasil pemeriksaaanya di lapangan, aktivitas galian tanah merah ini belum mengantongi izin sesuai peraturan yang berlaku. Dalam kesempatan itu, pihaknya meminta supaya pengelola tambang untuk terlebih dahulu mengurus dan menempuh perizinannya sesuai prosedur. “Kami akan tutup dulu aktivitas tambang ini, sebelum perusahaan mengantongi izin. Hari ini, kami panggil seluruh perwakilan perusahaannya. Intinya mereka harus memiliki izin dulu, kalau izinnya belum ditempuh yah jangan dulu beroperasi. Kalau bandel akan ditutup permanen,” katanya. (gan)

Related Articles

Back to top button