PURWAKARTA

Game Online Bikin Resah

BANYAK ANAK: Rental game online di Jatiluhur.

PURWAKARTA, RAKA – Libur sekolah, banyak remaja yang menghabiskan waktu liburan untuk bermain game online di salah satu warung internet di sekitar Jatiluhur. Fenomena tersebut dikhawatirkan beberapa orangtua siswa yang mendapati anaknya kerapkali jajan di warnet.

Misbah (37), warga Desa Jatiluhur mengaku prihatin karena kini warung internet game online sudah merambah ke pelosok. Dia seringkali menyaksikan anak-anak usia sekolah dasar menghabiskan uang dan waktu hingga berjam-jam di bilik warnet untuk sekedar memainkan game favoritnya.

Apalagi saat memasuki liburan sekolah, warnet kian penuh oleh anak-anak di bawah umur. Mereka sepertinya tidak nyaman berdiam diri di rumah. “Pastinya, keberadaan warnet game online akan mempengaruhi prestasi mereka dan cenderung akan membuat mereka kecanduan terhadap game online. Setelah itu, biasanya akan muncul kejahatan atau aksi kriminal yang dilakukan anak-anak dan remaja,” katanya.

Tak hanya, di warnet, ia juga mengaku resah dengan perilaku anak yang kecanduan game online lewat gadget. “Sekarang tak hanya warnet, di rumah pun anak-anak suka main game lewat smartphone. Ini perlu pendampingan yang lebih serius dari orang tua, game online bisa menyebabkan anak cenderung apatis dalam kehidupan sosial,” jelasnya.

Fenomena anak ramai menggandrungi game online, tidak disangkal salah seorang guru SMK Taruna Sakti, Habibi Samsul Bahri. Ia mengatakan, game online memang sudah seperti candu baru di lingkungan masyarakat.

Menurut Habibi, anak-anak merasa tidak gaul kalau tidak mengenal game online. “Bahkan saat saya mengajar di kelas, obrolan murid-murid juga sekitar istilah-istilah dalam game online itu, sehingga anak-anak jadi tidak bisa konsentrasi dalam belajar,” ungkapnya.

Diakuinya, saat ini warnet merupakan salah satu kebutuhan anak sekolah. Terlebih, anak sekolah sering diberi tugas untuk mencari materi pembelajaran di internet. Ia menuturkan, pihknya tidak melarang adanya warnet, namun ia berharap pemilik warnet dapat bekerjasama melarang anak usia sekolah bermain di warnet di jam-jam belajar.

Apalagi diatas jam 10 malam dan siang hari dengan menggunakan seragam sekolah. Pemilik warnet harus membatasi jam sewa untuk pelajar. Dia juga berharap pihak terkait agar memperketat aturan izin usaha warnet dan memperketat aturan bagi pengunjung warnet, khususnya pelajar. “Sering-sering lah melakukan razia ke warnet-warnet saat jam sekolah. Karena disinyalir banyak anak bolos sekolah atau lebih memilih diam di warnet ketimbang pergi ke sekolah,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button