Garis Polisi Belum Dicopot
PURWASARI, RAKA – Rusaknya kantor Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari usai pelantikan kades Desember 2018 lalu, membuat polisi memasang garis polisi untuk menyelidiki aksi pengrusakan kantor desa tersebut. Namun, hingga saat ini garis polisi tersebut belum dicopot meski pelayanan kantor desa sudah berjalan.
Eman Damiri, sekretaris Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari mengatakan, sampai detik ini garis polisi masih membentang mengelilingi kantor desa, namun hal itu bukan menjadi alasan, pihak desa tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan kondisi seadanya, karena sampai sekarang belum ada perbaikan sedikitpun dari kantor desa, seperti kaca dan aula yang belum sempat dibersihkan, masih banyak pecahan kaca yang berserakan. “Masih terbentang garis polisi, tapi pelayanan tetap berjalan walaupun kantor desa rusak parah ,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Kamis (3/1).
Eman mengaku, semenjak kejadian pengrusakan tersebut, sampai hari ini tidak ada gejolak lagi dari masyarakat, namun ada sebagian warga yang mempertanyakan kepada pihak desa terkait penangkapan kelompok yang merusak fasilitas desa tersebut. Dia melihat polisi terkesan lamban dalam menangani perkara ini, walaupun sempat ada penangkapan 15 orang yang diduga pelaku perusakan, namun selang 1 hari 15 orang tersebut dilepaskan kembali. “Saya mengira 15 orang tersebut hanya dimintai keterangan saja oleh pihak polres,” akunya.
Meski pelayanan sudah berjalan, lanjut Eman, tapi dia tidak bisa melepas garis polisi, karena hal tersebut kewenangan polisi. “Kita tidak berhak melepas garis ini,” paparnya.
Eman berharap, pihak kepolisian cepat dalam menangani kasus ini, sehingga pelaku bisa segera dihukum sesuai payung hukum yang berlaku. Dan garis polisi yang melintang di kantor Desa Cengkong bisa dilepas.
Sementara itu, saat akan dimintai tanggapan, Kapolsek Purwasari Iptu Rigel Suhakso tidak ada di kantor, bahkan saat dihubungi melalui telepon pun tidak dijawab.
Arif (34), warga Desa Cengkong berharap, kantor desa segera diperbai, karena sampai sekarang kantor desa masih rusak parah dengan kondisi seperti awal perusakan, membuatnya risih saat berkunjung ke kantor desa. “Saya harap ada perbaikan kantor desa aja sih, soalnya masih berantakan jadi risih gituh,” pungkasnya. (cr3)