Gas 3 Kg Langka
KOTABARU, RAKA – Keberadaan gas 3 kilogram atau yang biasa disebut gas melon mulai sulit diperoleh di Kecamatan Kotabaru. Pasalnya, beberapa warga Karajan, Desa Wancimekar, mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas untuk keperluan sehari-hari.
Darsono (33) seorang warga Karajan, Desa Wancimekar, mengatakan, sudah dua hari sejak gas di rumahnya habis dia belum bisa mendapatkan kembali gas melon untuk keperluan sehari-hari. “Sudah dua hari habis. Sampai sekarang belum juga ada,” kata Darsono kepada Radar Karawang, Senin (12/11).
Dikatakan Darsono, jika untuk kegiatan menanak nasi, ketiadaan gas selama dua hari itu tak membuatnya bingung. Namun untuk keperluan memasak serta kebutuhan lain, dia merasa sangat kesulitan. “Nasi mending ada rice cooker. Kalau buat masak kan susah. Makanya sudah dua hari ini saya beli masakan jadi. Walaupun jadi lebih boros,” ungkapnya.
Selama dua hari, kata dia, semua tempat penjualan gas yang biasa dia beli sudah didatangi. Namun, meski sudah mencari sampai ke luar wilayah desanya. Gas melon yang dibutuhkannya belum juga didapat.
“Tadi saya nyari selama 3 jam tetap gak dapat. Nyari sampai ke Cikampek padahal. Tapi gak ada yang punya,” katanya.
Warga lain, Nunung Nurbaeti (39) yang juga tengah mencari gas melon mengatakan, kelangkaan gas 3 kg sudah mulai dirasakan sejak satu minggu lalu. Namun karena dia masih sering menggunakan kayu bakar dalam kegiatan memasaknya, maka kelangkaan tersebut tidak terlalu dipusingkan.
“Saya emang udah biasa pakai kayu. Gas paling dipakai buat masak telor, masak mie sama masak-masak lain yang tidak banyak menghabiskan gas,” ungkapnya. Meski demikian, dia juga tidak ingin jika kelangkaan gas terjadi dalam jangka waktu yang lama. Ia berharap pemerintah bisa mengatur pendistribusian gas agar tidak terjadi kelangkaan. “Diatur harusnya sama pemerintah biar gak langka. Kalau langka ka repot juga,” ujarnya. (cr2)