
radarkarawang.id — Warga Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, geger temuan kerangka manusia. Kerang tersebut hanyut di tumpukan eceng gondok di saluran irigasi Cioter pada Kamis (20/11) pagi.
Kapolres Karawang AKBP Fiki N. Ardiansyah melalui Kasi Humas Polres Karawang, IPDA Cep Wildan, membenarkan adanya temuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa sejumlah unit kepolisian diterjunkan ke lokasi, yakni Unit Pamapta III, Unit Reskrim, dan Unit Inafis.
“Ya, kami telah melakukan olah TKP terkait penemuan kerangka manusia di wilayah Kecamatan Pedes. Petugas langsung turun setelah laporan diterima,” jelasnya.
Kerangka manusia itu pertama kali ditemukan oleh Atam (43), buruh harian lepas, sekitar pukul 08.30 WIB. Atam tengah membersihkan eceng gondok di saluran irigasi Cioter ketika melihat benda menyerupai tengkorak manusia mengambang. Terkejut dengan temuan tersebut, Atam segera melapor kepada perangkat desa, Dede Haryadi (49).
Informasi kemudian diteruskan ke Polsek Pedes. Petugas Polsek melakukan pengecekan awal sebelum meminta Unit Inafis Polres Karawang melakukan identifikasi lebih lanjut.
Dari hasil olah TKP sementara, polisi belum dapat memastikan jenis kelamin maupun identitas korban akibat kondisi kerangka yang sudah sangat rusak.
“Kami masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui identitas maupun penyebab kematian. Saat ini kerangka telah dibawa ke RSUD Karawang,” ujar IPDA Cep Wildan.
Ia menjelaskan, sejumlah langkah sudah dilakukan aparat kepolisian, mulai dari mengamankan area TKP, mendata saksi-saksi, menghadirkan Unit Inafis, hingga mengevakuasi kerangka untuk pemeriksaan medis.
Kerangka manusia tersebut kini berada di RSUD Karawang untuk menjalani proses otopsi. Pemeriksaan lanjutan diharapkan dapat mengungkap apakah ada unsur tindak pidana, serta sejak kapan kerangka itu berada di saluran irigasi.
Polres Karawang memastikan proses penyelidikan dilakukan secara menyeluruh. “Kami terus mendalami kasus ini. Setiap informasi, baik dari saksi maupun hasil forensik, akan menjadi bahan penting untuk mengungkap peristiwa sebenarnya,” kata Cep Wildan.(uty)



