
RadarKarawang.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing kabar bohong atau hoaks mengenai dampak dari gempa dahsyat magnitudo (M) 8,7 yang mengguncang pesisir timur Rusia, Rabu (30/7/2025).
Pasalnya, wilayah pesisir di Jawa Barat tidak berpotensi terkena dampak dari bencana alam ini. Adapun potensi itu berada di wilayah Indonesia bagian Timur.
“Jadi kan terkait dengan gempa magnitudo 8,7 di Rusia itu sebenarnya tidak terlalu berpengaruh ya di Jawa Barat, karena itu kan lebih ke posisi di Indonesia Timur,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Teten Ali Mulku Engkun dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).
Teten meminta agar warga pesisir Jabar tetap tenang dan tidak panik berlebihan terhadap potensi tsunami tersebut. Dia menegaskan, tidak ada dampak dan wilayah perairan di Jabar kini dalam kondisi baik-baik saja.
“Tetap tenang saja, tetap tenang. Tidak ada apa-apa yang berbahaya. Jangan termakan hoaks, dan yang utama berdoa terhadap doa,” tegasnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bikin Sayembara Desa Berhadiah Rp9 Miliar
Lebih lanjut, Teten mengimbau agar masyarakat tetap mengikuti informasi terkini mengenai kondisi cuaca dan peraiaran dari kanal-kanal resmi milik pemerintah. “Masyarakat di pesisir khususnya diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi mengenai update-update terkini soal gempa tersebut dari kanal-kanal resmi,” tuturnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar pun sudah melakukan koordinasi bersama dengan BMKG serta BNPB.
Sehingga, untuk wilayah perairan di Jabar dipastikan dalam kondisi aman dan tidak berdampak dari bencana alam gempa bumi Rusia. “Kami sudah koordinasi dengan pemerintah pusat, BMKG Jabar juga audah konsultasikan dan aman,” ucapnya.
Untuk diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis perkiraan waktu terjadinya dampak gempa Rusia di wilayah Indonesia bagian timur. Adapun wilayah yang berpotensi tsunami akibat gempa Rusia yaitu, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Gorontalo.
Tonton juga: Kwik Kian Gie, Panglima Saat Badai Ekonomi itu Meninggal
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa di wilayah Kamchatka Rusia berjenis dangkal dengan kedalaman 18 Km akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench). “Gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault), yang umum terjadi pada zona subduksi aktif dan berpotensi menghasilkan tsunami,” jelas Daryono dalam tertulisnya. (psn/jpn)