
KARAWANG, RAKA- Gempa bumi yang menerjang wilayah Kabupaten Karawang menyebabkan 13 desa di 6 kecamatan terdampak, Rabu (20/8) malam. Masyarakat mesti tetap waspada, pasalnya gempa susulan masih bermunculan sampai Kamis (21/8) malam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Ferry Muharam mengatakan, gempa bumi yang melanda wilayah Karawang pada Rabu (20/8) malam berdampak terhadap beberapa desa di Karawang.
Baca Juga : Anjing Pelacak Polisi Divaksin Rabies
“Total yang terdampak 13 desa di 6 kecamatan terdampak. Akibatnya, 194 jiwa dan 66 Kepala Keluarga (KK) menderita serta 62 rumah dan 5 fasiltas umum mengalami kerusakan,” katanya, Kamis (21/8).
Berdasarkan data BPBD pada 20 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB, wilayah yang terdampak diantaranya
Kecamatan Telukjambe Barat meliputi Desa Wanakerta korban terdampak 6 KK, 16 jiwa dan 6 rumah rusak berat.
Desa Mulyajaya 1 KK, 3 jiwa dan 1 rumah rusak berat. Desa Parungsari 2 KK, 3 jiwa dan 2 rumah rusak ringan.
Kemudian Kecamatan Pangkalan, meliputi Desa Ciptasari 1 KK, 5 jiwa dan 1 puskesmas rusak ringan, 1 kantor kecamatan rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang.
Desa Cintaasih 2 KK, 6 jiwa dan 2 rumah rusak sedang.
Kecamatan Klari meliputi Desa Curug dengan korban 1 KK, 3 jiwa dan 1 rumah rusak sedang.
Kecamatan Ciampel meliputi Desa Parungmulya 4 KK, 15 jiwa dan 6 rumah rusak sedang.
Desa Kutapohaci 1 KK, 3 jiwa dan 1 rumah rusak sedang.
Kecamatan Tegalwaru meliputi Desa Kutamaneuh 17 KK, 48 jiwa, 11 rumah rusak ringan, 4 rumah rusak sedang, 1 tempat ibadah rusak dan 1 sekolah rusak.
Desa Kutalanggeng 14 KK, 29 jiwa, 16 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak sedang.
Desa Cintalanggeng 2 KK, 5 jiwa dan 2 rumah rusak ringan.
Desa Cintawargi 11 KK, 44 jiwa dan 11 rumah rusak ringan.
Terakhir, Kecamatan Tirtamulya satu desa yang terdampak yaitu Desa Citarik, 1 fasilitas umum rusak sedang.
Ferry menegaskan, BPBD Kabupaten Karawang telah melakukan asessmen ke lokasi kejadian dan melakukan piket siaga 1X 24 jam Satgas PB BPBD Karawang.
Tonton Juga : TIGA PEMBUNUH BERANTAI
“Adapun kebutuhan mendesak diantarany a logistik permakanan dan minuman, selimut, dan alat tidur,”paparnya.
Dijelaskannya juga, bahwa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring proses pendataan berlangsung.
“Atas keejadian gempa bumi yang terjadi kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tutupnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diunggah instragram BPBD Karawang, pada Kamis (21/8), pukul 18:27:05 WIB, wilayah Kabupaten Bekasi dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,1. Episenter terletak pada koordinat 6.49 LS dan 107.26 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 km Tenggara Kabupaten Bekasi, pada kedalaman 9 km.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut. Gempa ini merupakan bagian dari rangkaian gempa bumi susulan dari gempa utama M4,9 pada pukul 19:54:55 WIB tanggal 20 Agustus 2025 lalu. (zal)