Beda Anak Beda Cita-cita

CITA-CITA: Sejumlah anak sedang berangan-angan kehidupannya di masa depan. Ada anak yang ingin menjadi guru ngaji ada juga yang ingin menjadi dokter. Semua ingin mereka wujudkan saat dewasa nanti.
Ada yang Ingin jadi Ustad Sampai Dokter
KOTABARU, RAKA – Sejak kecil, anak-anak selalu memiliki cita-cita dalam hidupnya, mulai dari menjadi polisi, guru sampai guru ngaji. Muhammad Syafik Ali, anak warga Desa Wancimekar yang masih berusia enam tahun ini mengatakan, sejak masuk sekolah PAUD, ia mengaku sudah menentukan cita-citanya menjadi guru ngaji. “Kalau jadi guru ngaji nanti masuk surga,” ucapnya, sambil tertawa, Selasa (8/9).
Ia juga sering dilatih dalam membaca dan memahami arti dalam Alquran oleh ibunya yang kebetulan juga sebagai guru ngaji. “Sekolahnya libur, jadi baca Alqurannya siang sama habis salat Magrib,” terangnya.
Syafik mengaku, ketertarikannya sebagai guru ngaji karena memiliki murid, sehingga ia memiliki banyak teman saat kegiatan belajar mengaji. “Kalau banyak teman ngajinya seru, kalau sendirian tidak serius,” akunya.
Hal serupa disampaikan oleh Rania (6), dibanding menjadi guru ngaji, ia lebih memilih cita-citanya menjadi dokter, menurutnya dengan menjadi dokter ia bisa merawat kedua orang tuanya saat mengalami sakit. “Nanti aku obatin mamah sama bapak aku, soalnya kalau jadi dokter aku bisa bisa sembuhin orang yang sakit,” paparnya.
Ia juga berharap, cita-citanya tersebut bisa tercapai sehingga bisa membanggakan kedua orang tuanya. “Nanti kalau aku jadi dokter aku jadi orang hebat, mamah aku jadi bangga sama aku,” pungkasnya. (mal)