Berjam-jam Main Handphone
MAIN HANDPHONE: Meski tidak ada pembelajaran, namun siswa tetap menggunakan handphone untuk bermain game. Siswa lebih banyak menggunakan handphone untuk bermain game ketimbang belajar.
Waktu Bermain Game Lebih Banyak Ketimbang Belajar
KARAWANG, RAKA – Selama pembelajaran jarak jauh (PJJ), siswa belajar menggunakan handphone. Namun, dibanding dipergunakan untuk belajar, anak usia sekolah lebih banyak menggunakan handphone untuk bermain game.
Handphone menjadi barang yang wajib dimiliki siswa selama PJJ, karena alat komunikasi ini menjadi media pembelajaran selama Covid-19 berlangsung. Tanpa adanya alat tersebut anak menjadi kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Selain memiliki manfaat, handphone juga menyebabkan dampak buruk pada anak. Penggunaan handphone seharusnya di dampingi oleh orangtua. “Ya, karena sekolahnya online jadi mau gak mau dikasih HP, tapi tetap pas main HP di sebelah saya,” ujar Nelie Murniati (49), orang tua siswa, Minggu (7/2).
Dampak negatif lainnya dari penggunaan handphone secara berlebihan yakni dapat menyebabkan mata rusak. Ia juga mengungkapkan bahwa semenjak dikasih HP, ibadahnya jadi terganggu dan pola makan tidak teratur. Ia memiliki harapan agar pandemi segera berlalu. “Selain itu agar sekolah dapat dilakukan secara tatap muka langsung,” pintanya.
Anisa Puspa Indah (12), salah seorang siswa menuturkan, aplikasi yang sering digunakan selain untuk PJJ, yakni game online mobile legend. Permainan ini biasanya dimainkan bersama teman-teman sekolah secara jarak jauh. Bahkan, ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam sampai lupa waktu saat ada turnamen. “Turnamen tersebut berfungsi untuk meningkatkan skill dari karakter yang digunakan,” terangnya.
Ia mengaku orang tuanya sering berteriak untuk mengingatkan ibadah. Selain itu ia juga sering diingatkan untuk mandi dan makan. Bahkan tak jarang saat jam makan, orang tua sering menyuapi. “Mama sering banget marah-marah kalau udah jamnya salat sama makan,” pungkasnya. (cr6)