Bimbingan Belajar Terdampak Covid-19
Bambang Setiyono, penanggungjawab Nurul Fikri Kabupaten Karawang
Jumlah Siswa Menurun Sejak Pandemi
KARAWANG, RAKA – Bimbingan belajar (Bimbel) Nurul Fikri cabang Kabupaten Karawang mengalami penurunan jumlah siswa yang mendaftar. Hal ini karena adanya pandemi Covid-19.
Masa pandemi saat ini berdampak signifikan bagi tempat bimbingan belajar yang terdapat di Karawang. Salah satunya yakni tempat bimbingan belajar (bimbel) Nurul Fikri saat ini mengalami penurunan jumlah siswa yang mendaftar. Data ini diperoleh dari jumlah keseluruhan data yang terdapat di pusat daerah Jakarta. Hal ini disebabkan karena rasa takut orang tua terhadap penyebaran Covid-19. Tempat bimbel ini menyediakan layanan les bagi siswa dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga yang telah lulus SMA. Bagi tingkat SD dimulai dari kelas empat hingga kelas enam. “Semenjak pandemi mengalami penurunan, kami mengatasi persoalan ini dengan cara melakukan promosi secara online kepada masyarakat,” kata Bambang Setiyono, penanggungjawab Nurul Fikri Kabupaten Karawang, Selasa (29/12).
Sistem pengajaran yang diberikan di tempat bimbel ini ada dua macam, pertama dengan sistem online dan yang kedua dengan cara tatap muka secara langsung. Kegiatan tatap muka secara langsung dibatasi untuk jumlah siswa yang hadir. Setiap pertemuan hanya ada 10 siswa di dalam ruangan. Tingkat SMA IPA jadwal mengajar dilaksanakan pada Senin dan Rabu, Tingkat SMP dilaksanakan pada Selasa dan Kamis, serta tingkat SMA IPS pada Jumat dan Sabtu. “Kami saat ini menyediakan dua layanan pembelajaran, pertama itu lewat online dan kedua secara tatap muka. Siswa dapat memilih layanan ini sesuai dengan keinginannya. Kalau yang online dilaksanainnya itu caranya digabung dengan siswa bimbel dari Nurul Fikri seluruh Indonesia, link yang diberikan pun sudah langsung dari pusatnya,” paparnya.
Selain memberikan materi bagi siswa yang masih sekolah, bimbel ini pun menyediakan layanan pembelajaran bagi siswa yang telah lulus dan ingin mendaftarkan diri di jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Hal ini dilakukan untuk membantu mereka agar di terima pada perguruan tinggi negeri yang telah menjadi pilihannya. Hal ini juga didukung dengan diberikannya bimbingan konseling psikolog bagi siswa yang diberikan oleh guru dengan latar belakang pendidikan psikologi. “Kami juga akan memberikan bimbingan psikolog bagi siswa yang akan mendaftarkan diri di jalur SBMPTN, bahkan mereka dapat berkonsultasi perihal jurusan dan perguruan tinggi negeri yang ingin mereka pilih,” pungkasnya. (cr6)