GERBANG SEKOLAH

Daring tak Melunturkan Semangat Belajar

SEMANGAT BELAJAR: Anak-anak Ikatan Pelajar Muhammadiyah tampak sumringah meski pembelajaran kembali dilakukan dengan cara online. Menurut mereka, di masa pandemi tidak boleh menyurutkan semangat belajar.

CIKAMPEK, RAKA – Konsep belajar mengajar pada tahun ajaran baru dipastikan kembali dalam jaringan (daring). Beragam aplikasi pembelajaran kembali digunakan, semisal Google Classroom, Zoom hingga Google Meet, termasuk WhatsApp. Kendala pasti ada. Diantaranya jaringan internet yang lemotnya luar binasah, eh….luar biasa. Namun, bagi anak-anak Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ranting SMK Muhammadiyah 1 Cikampek, kendala yang terjadi harus bisa diakali agar tidak berlarut-larut.
“Apapun kendalanya, tidak boleh menurunkan semangat kita untuk belajar,” ungkap Ketua Ranting IPM SMK TI Muhammadiyah 1 Cikampek Eka Mulyadi kepada Radar Karawang.

Ia melanjutkan, berdasarkan pengalamannya tahun kemarin, banyak teman-teman sekelas dan sepermainannya yang terkendala jaringan lemot, keterbatasan kuota, hingga ketidakpunyaan handphone. Namun, dia dan teman-teman aktivis IPM kerap membantu para peserta didik yang terkendala. Semisal, menuliskan materi pelajaran yang diberikan guru, kemudian membagikannya secara langsung. “Semua pasti ada jalan keluar, asal kita berusaha,” paparnya.
Kader senior IPM, Ajid mengatakan, semua persoalan harus disikapi dengan rasional dan tenang. Menurutnya, semua kejadian ada hikmah yang bisa diambil. “Kita sekarang dipaksa untuk mampu menguasai teknologi. Walaupun ada keterbatasan, kalau mau berusaha pasti bisa,” ujarnya.

Dia banyak mendengar para pelajar mengeluh saat pembelajaran daring. Namun, dia melihat ada persoalan lain yang lebih serius, yaitu perubahan gaya hidup remaja. “Sejak belajar online, banyak pelajar yang justru lebih suka bergadang semalaman untuk main game online. Kemudian bangun siang,” katanya.

Menurutnya kebiasaan tersebut sangat buruk. Jika tidak segera disadari oleh remaja dan merubahnya ke jalan yang benar, maka kualitas hidup seorang pelajar tidak akan baik. “Kalau kemudian malah kecanduan game online, dan tidak mau belajar. Bisa gawat. Generasi corona harus mampu memenangkan pertarungan ini. Harus cerdas dan tetap berkarakter,” tuturnya.

Aktivis IPM lainnya, Faruq mengatakan, seberat apapun tantangannya selama pandemi ini, seorang pelajar harus mampu mengatasinya. Banyak cara bisa dilakukan, asal mau berusaha. “Misalnya sulit jaringan atau tidak punya kuota, kan bisa datang ke sekolah temui guru untuk meminta materi pelajaran,” ujarnya.

Jika pun tidak memiliki kendaraan, dan rumahnya cukup jauh dari sekolah, menurut Faruq itupun bisa diatasi. “Kan kita bisa jalan kaki. Selain menyehatkan, jalan kaki juga dilakukan oleh orangtua kita dahulu saat ke sekolah karena tidak memiliki kendaraan. Jadi, jangan loyo dan manja, harus tetap semangat,” katanya. (psn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button
Verified by MonsterInsights