Hizbul Wathan Menyenangkan
MENGOLAH SAMPAH: Sejumlah sampah dimasukan dalam botol yang bisa digunakan untuk paving blok dan kursi.
Baca Quran, Belajar Memanah, Edukasi Reptil
KOTABARU, RAKA – Menjadi seorang pandu tidak hanya jago baris berbaris, semaphore, atau pionering. Tapi juga harus dekat dengan Tuhan, berjiwa kesatria, suka menolong sesama makhluk, mencintai alam, dan sehat.
Seperti yang dilakukan oleh anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) Qabilah KH Ahmad Dahlan SMK TI Muhammadiyah 1 Cikampek, mereka sebelum latihan terbiasa membaca Alquran. Jika azan tiba, semua kegiatan dihentikan, lalu melaksanakan salat berjamaah. Kegiatan Minggu (23/2) kemarin misalnya, 23 orang anggota HW mengikuti empat kegiatan. Selain mengaji, belajar memanah, edukasi reptil, juga mengolah limbah sampah plastik menjadi paving blok. “Alhamdulillah kegiatan belajar lancar,” ungkap Pelatih GKHW Qabilah KH Ahmad Dahlan Danil Agus Kurnia kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, kegiatan yang bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, itu ada momen spesial bagi para anggotnya. Yaitu, para kader HW diajarkan mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat. “Kita manfaatkan sampah plastik menjadi paving blok, juga kursi untuk duduk,” katanya.
Menurutnya, anak-anak juga diajari mencintai reptil dan berlatih panahan. “Sebagai pandu yang terbiasa berkegiatan di alam, juga harus mengetahui karakter reptil,” katanya.
Ketua Bidang Pecinta Alam Shuci Ariyanti mengatakan, kegiatan Hizbul Wathan selalu mengasyikan. Selain panahan, juga edukasi tentang reptil. “Kami mengembangkan metode belajar panahan yang menyenangkan. Ini jadi sarana edukasi kreasi dan prestasi,” tuturnya. (psn)