GERBANG SEKOLAH

HMI Purwakarta Tersinggung

PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat STAI Muttaqien diminta pindah oleh Satpol PP. Atas hal tersebut mahasiswa yang aksi mengaku tidak sepaham.

Aksi tersebut dilakukan dengan penggalangan dana untuk korban banjir di daerah Papua. Selain itu aksi itu juga mengingatkan tentang tindakan anarkis dari seorang teroris atas pembunuhan 50 orang umat muslim di Selandia Baru.

Kordinator Aksi Maulvi Arreza mengatakan, kegiatan tersebut ditujukan untuk membantu sesama muslim dan memerangi islamofobia. “Setiap orang berhak hidup layak dan mendapatkan kebebasan percaya kepada Tuhannya, banjir di Papua serta tindakan brutal atas dasar islamofobia itu kita hanya ingin mengingatkan bahwa ini tentang kemanusiaan,” terang dia kepada wartawan.

Namun, pihaknya menyayangkan petugas Satpol PP yang memindahkan spanduk serta titik aksi penggalangan tersebut. “Dipindahkan begitu saja oleh Satpol PP, padahal kita sudah melampirkan surat izin aksi ke Polres,” paparnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, petugas satpol tetsebut memindahkan titik aksi beserta atribut karena alasan diperintah oleh atasannya. “Kata petugas itu, mesti diberesin malu di pemda lagi banyak tamu, begitu kata atasannya yang disampaikan lagi ke saya,” runutnya.

Ditambahkannya, dirinya hanya berharap, kegiatan tersebut dapat menyentuh rasa kemanusiaan untuk saling berbagi dan pemerintah untuk tidak sembarangan memindah-mindahkan titik aksi hanya karena alasan estetika saja. “Semoga kegiatan amal ini sedikitnya bisa memberikan manfaat untuk sama-sama mewujudkan kepedulian, di sisi lain, kita meminta pemerintah tidak seenaknya memindahkan titik aksi, karena kami sudah lewati prosedur, harunya pake prosedur juga,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button