CANTIK : Siswa SMKN 1 Klari menunjukan gaya paling cantiknya.
KLARI, RAKA – Pergaulan bebas merupakan salah satu penyebab rusaknya generasi anak bangsa. Pasalnya pacaran menjadi salah satu penyebab dari pergaulan bebas yang dilakukan para siswa.
Siswa SMKN 1 Klari, Taris Putri Pebriyanti kelas XII Jurusan Teknik Komputer Jaringan mengatakan, rusaknya moral serta maraknya perzinahan dikalangan pelajar akibat tidak adanya batasan pergaulan, salah satunya dengan bermain perasaan atau pacaran. “Perasaan cinta tidak akan tumbuh kalau kita bisa membatasi hal-hal yang membuat kita mencintai seseorang,” ucapnya, sambil tersenyum.
Ia menambahkan, pacaran sudah menjadi tradisi di kalangan pelajar, yang mengkhawatirkan, para siswa terjebak pada perasaan tidak jelas dan membuat malas untuk belajar, sehingga hal tersebut berdampak pada prestasi siswa itu sendiri. “Kalau kata anak zaman sekarang kalau terlalu banyak main cinta jadi galau, akhirnya lupa belajar dan lupa segalanya,” tambahnya.
Masih dikatakannya, seharusnya para siswa bisa memfokuskan diri untuk belajar, berkarya dan berinovasi dibandingkan harus bermain perasaan yang akan berdampak pada masa depan yang jauh dari kata sukses. “Sukses dulu, baru main cinta, karena hidup tidak cukup makan cinta,” katanya.
Hal serupa disampaikan Devi Susanti, banyak hal yang dapat dilakukan dibandingkar pacaran yang mendekatkan diri pada perzinahan, salah satunya dengan mengisi kegiatan positif bersama keluarga atau dengan menyibukkan diri untuk aktif di berbagai ekskul yang ada di sekolah. “Mendingan ikut ekskul daripada pacaran, pacaran cuma bikin sakit hati,” paparnya.
Tak mau kalah, Nita Nici Nurjanah berpesan kepada seluruh siswa SMKN 1 Klari untuk menjauhkan diri dari perasaan cinta. Menurutnya perasaan tersebut akan tumbuh jika seseorang mencoba mendekatinya, sehingga hal tersebut dapat terhindar dengan cara menyibukkan diri dan mencoba untuk menjauhkan persaan tersebut. “Cinta itu nomor sekian, jangan dulu main cinta, cinta akan lebih indah kalau kita sudah menggapai kesuksesan hidup,” pungkasnya. (mal)
