GERBANG SEKOLAH

KKN Berbasis Penelitian, Mahasiswa Talk Show Keberagaman Agama

BERI CINDERAMATA: Mahasiswa memberikan cinderamata kepada narasumber talk show KH Masykur Mansur usai acara.

KARAWANG, RAKA- Mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok Dewi Kwan Im mengadakan talk show tentang keragaman umat beragama. Talkshow ini menghadirkan perwakilan seluruh umat beragama di Kabupaten Karawang mulai dari Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Karawang.

Ketua kelompok KKN Dwi Kwan Im Dimas Rizkianto menjelaskan, bahwa Acara ini selain dihadiri oleh perwakilan umat beragama juga dihadiri oleh perwakilan OKP Kabupaten Karawang yang berbasis agama seperti HMI, PMII, Hikmahbudhi, GMNI dan GMKI. “Masing-masing dari OKP menjadi panelis atau penanggap dari dialog terbuka yang dikemukakan oleh FKUB Kabupaten Karawang,” kata Dimas.

Dimas menambahkan tema dalam kegiatan talkshow ini sangat menggambarkan negara Indonesia yang bersifat plural, baik suku, bahasa, etnis dan agama. Keberagaman ini merupakan mozaik yang sangat indah jika kita kelola dengan baik. “Dengan kata lain, kemajemukan bangsa Indonesia merupakan kekayaan yang tiada ternilai,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Ketua FKUB Kabupaten Karawang KH Masykur Mansur mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Unsika, karena merupakan agenda perdana yang mempertemukan mereka dengan para mahasiswa. “Saya mengapresiasi kegiatan hari ini, semoga kedepannya bisa bersinergi dengan kawan-kawan mahasiswa untuk secara khusus menjaga keharmonisan dalam keberagamaan di lingkungan kampus,” ucap mantan kaprodi Manajemen Pendidikan Islam Unsika ini.

Di waktu yang sama, dosen pembimbing lapangan kelompok KKN Dwi Kwan Im Maulana Rifai mengatakan, bahwa rangkaian acara KKN tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelum adanya pandemi. “Saat ini, KKN berbasis kepada penelitian dan pengabdian masyarakat yang bersifat integral,” kata pria berkacamata ini.

Terakhir, Maulana berharap melalui kegiatan ini, bisa mengambil pesan yang disampaikan narasumber bahwa toleransi tidak melulu menjadi tugas PCNU ataupun FKUB, tapi juga menjadi tugas bersama sehingga bisa menjaga keharmonisan dan keberagamaan. “Seperti apa yang dulu menjadi cita-cita para pendiri bangsa untuk mempersatukan Indonesia yang memang memiliki kultur, agama dan budaya yang beragam,” tandasnya. (cr8)

Related Articles

Back to top button