Mahasiswa UBP Seru-seruan di Ujian Akhir Semester

CEKREK: Sejumlah mahasiswa UBP sedang berselfie ria.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Ujian akhir semester (UAS) bagi banyak mahasiswa biasanya menjadi momok menakutkan. Namun hal itu nampaknya tak berlaku bagi para mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Buana Perjuangan (UBP).

Minggu (19/1) kemarin, mereka melaksanakan UAS dengan pagelaran pentas drama dan tari serta pameran seni rupa di Kampung Budaya, Kecamatan Telukjambe Timur.

Ketua Pelaksana Abdul Rohman Yohan (20) memaparkan, total ada empat pementasan drama dan 7 pementasan tari persembahan dari empat kelas mahasiswa semester tiga. Selain itu juga ada pameran seni rupa yang merupakan buah karya dari empat kelas mahasiswa semester satu. “Ada akustik juga buat isi waktu kosong,” terangnya.

Abdul mengatakan, pagelaran ini rutin diadakan setiap tahunnya sejak 2016 lalu. Kegiatan ini merupakan bentuk UAS dari mata kuliah seni drama dan tari serta mata kuliah seni rupa. Rencananya pada tahun depan akan ada tambahan muatan mata kuliah yakni entrepreneur dan media pembelajaran, sehingga nantinya pagelaran akan berupa expo. “Gak merasa terbebani karena UAS nya asik dan bisa dinikmati,” ucapnya.

Mahasiswa semester 3 ini menganggap pagelaran ini sebagai hal yang penting sebagai wadah menyalurkan segala potensi, dan bakat mahasiswa PGSD UBP. Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan dan menjaga kebudayaan.

Mahasiswa semester 1 Fajar Ramadhan (19) mengatakan, bersama teman kelasnya membuat kerajinan dari bahan bambu dan kayu. Tenan kelas mereka nampak juga menampilkan berbagai kerajinan dari stik eskrim seperti miniatur saung dan wadah alat tulis. Menariknya mereka juga membagikan souvenir gelang yang dibuat mandiri secara gratis kepada para pengunjung. “Persiapannya tuh dua bulan, tapi kita bikin kerajinannya dua mingguan lah,” terangnya.

Dosen pengampu mata kuliah seni tari dan drama, Jalu Ginanjar menyampaikan, tujuan pagelaran ini adalah sebagai bekal mereka mengajar saat kelak menjadi guru SD. Dikatakannya, pada jenjang SD tidak ada guru mata pelajaran sehingga mereka mesti mengusai semua pelajaran. Untuk itu mahasiwa mesti dibekali pengetahuan, pengenalan dan pengalaman. “Ini salah satu bentuknya, jadi nanti saat mengajarkan siswa mereka juga pengalaman tampil baik itu tari atau drama,” paparnya.

Sementara itu dosen pengampu mata kuliah pendidikan seni rupa Anggy Giri Prawiyogi mengatakan, tujuan pameran ini untuk menumbuhkan kreativitas mahasiswa. “Jangan berhenti untuk berkreasi, jangan ditunda untuk berkarya,” pesannya. (cr5)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here