GERBANG SEKOLAH

Mayoritas Wali Murid Inginkan Belajar Tatap Muka

DATANGI SEKOLAH: Sejumlah wali murid SDN Rengasdengklok III mengisi surat pernyataan guna mempersiapkan pembelajaran tatap muka. Sebagian besar wali murid sekolah ini menginginkan belajar tatap muka.

RENGASDENGKLOK, RAKA – SDN Rengasdengklok Selatan III mulai mengumpulkan surat pernyataan dari wali murid, sebagai persiapan pembelajaran tatap muka. Hasil pengisian surat pernyataan, sebagian besar wali murid menginginkan belajar tatap muka diaktifkan lagi.

Guru kelas II B SDN Rengasdengklok Selatan III Yuyun Rohayati, mengaku wali murid yang mengisi surat pernyataan pembelajaran tatap muka ini kebanyakan dari mereka mengizinkan untuk pembelajaran tatap muka di masa transisi. Namun, sementara ini yang tidak mengizinkan itu hanya beberapa wali murid saja. “Orang tua siswa yang sudah mengisi surat pernyataan ini lebih dari 50 persen dari total sekitar 600 siswa,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Senin (28/12).

Surat pernyataan yang sudah terkumpul di sekolah akan diserahkan ke Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (Korwilcambidik) Rengasdengklok. Kata Yuyun, pihak sekolah tidak bisa menentukan pembelajaran tatap muka ini akan dilaksanakan atau tidak setelah libur semesteran ini. “Tapi kebanyakan orang tua menginginkan belajar tatap muka,” ujarnya.

Guru kelas II A Sri Supriati menambahkan, pihaknya menginginkan pembelajaran tatap muka ini segera digelar, bukan berarti menantang akan bahaya penularan corona. Tapi, karena pembelajaran tatap muka dianggap kurang efektif. “Di luar takut Covid-19, dengan pembelajaran melalui daring juga jadi kita gak kenal sama anak, walaupun sekali-kali belajar tatap muka,” imbuhnya.

Rosidah (29), wali murid asal warga Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran menginginkan pemerintah supaya segera memberlakukan pembelajaran tatap muka, karena selama daring atau PJJ ini pihaknya disibukkan dengan membimbing anaknya belajar. Selain itu, kata Rosidah, dengan pembelajaran daring juga bisa memakan biaya lebih besar seperti membeli kuota bulanan. “Saya keberatan juga buat beli kuota, soalnya (anak) saya kan gak dapet bantuan kuota, jadi bisa 60 ribu sebulan,” katanya.

Rusta Anzela Korwilcambidik Rengasdengklok mengaku, sampai sekarang pihaknya belum dapat memastikan orang tua siswa mengizinkan atau tidak, karena saat ini 35 sekolah tingkat SD di wilayah kerjanya tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka, salah satunya dengan surat pernyataan orang tua untuk mengizinkan atau tidak. “Nanti yang memberikan izin itu tetap dari Satgas Covid-19,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button
Verified by MonsterInsights