Satgas Dihalangi Pegawai Perusahaan

DIALOG: Satgas Citarum dialog dengan pegawai perusahaan sebelum mengambil sampel limbah.
KLARI, RAKA – Pada saat dilakukan sidak terkait instalasi pengolahan air limbah (IPAL) oleh Satgas Citarum Harum sektor 16, PT Concord Industry melakukan protes dan menolak pemeriksaan.
Suwaji, salah satu petugas Citarum Harum sektor 16 mengatakan, proses sidak terus dilakukan ke setiap perusahaan guna meminimalisir terjadinya kecurangan yang dilakukan perusahaan dalam pembuangan air limbah yang dinilai dapat mencemari aliran sungai. “Artinya, kita betul-betul serius dalam menjalankan tugas kita untuk mengembalikan Citarum seperti sedia kala,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Rabu (8/10).
Ia menambahkan, proses sidak tidak selalu mendapat sambutan hangat dari pekerja atau penanggungjawab perusahaan, seperti di PT Concor Industry yang memproduksi keramik. Saat hendak dilakukan pengecekan, pegawai perusahaan yang berada di Desa Cimahi, Kecamatan Klari sempat menghalangi petugas. “Mereka meminta surat tugas kita, saya katakan ini perintah langsung dari presiden. Selain itu, proses sidak tidak mengenal surat menyurat, supaya tidak terjadi kecurangan makannya kita datang secara tiba-tiba,” tambahnya.
Ia mengaku, meskipun ditahan oleh para pekerja, ia mencoba memaksa masuk dan dilakukan pengambilan sampel air limbah yang nantinya akan dicek beberapa kadar yang terkandung pada air tersebut. “Seperti biasa kita bawa konsultan khusus yang lebih faham di bidang IPAL, kita bawa sampel dan kita cek langsung diposko kita, dan hasilnya akan kita laporkan langsung kepada pihak perusahaan,” akunya.
Sementara itu, Kasie Trantib Kecamatan Klari Akang Muhtar mengungkapkan, proses pengelolaan air limbah PT Concord tidak dibuang pada aliran sungai, akan tetapi diproses secara terus menerus sehingga terjadi pengeringan, namun pihaknya bersama petugas akan mencari tahu lebih dalam terkait proses pembuangan limbah. “Ya artinya limbah yang sudah kering ini pasti dibuang keluar, nah itu yang kita akan telusuri, karena jangan sampai menimbulkan dampak yang lebih parah,” ungkapnya.
Ia berharap, semua perusahaan bisa menjalankan serta melakukan proses pengelolaan limbah sesuai baku muku yang ada, sehingga tidak memunculkan yang dinilai dapat menganc kesehatan dan keselamatan masyarakat. “Karena, sepandai-pandainya tupai melompat pasti jatuh juga. Dan kita tegaskan, kita tidak akan tidur untuk tetap menjaga dan mengawasi perusahaan yang mencoba mengotori sumber kehidupan masyarakat,” pungkasnya. (mal)