Putra Berpeci, Putri Berkerudung
CILAMAYA WETAN, RAKA – Suasana sekolah di Cilamaya nampak berbeda saat memperingati Hari Santri sekaligus upacara bendera, Senin (22/10) kemarin. Para siswa hingga guru lelaki sekolah swasta maupun negeri, mengenakan sarung dan berpeci. Sementara siswi dan guru perempuan mengenakan pakaian muslimah.
Wakasek Kesiswaan SMAN Lemahabang Tedja Hudaya mengatakan, arahan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Keppres tahun 2015 kaitan Hari Santri, pihak sekolah menggelar upacara bendera sekaligus Hari Santri. “Sekaligus juga serah terima jabatan ketua dan pengurus OSIS hasil pemilihan minggu lalu,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, peringatan Hari Santri menjadi momentum bagi siswa agar bisa meneladani para santri. “Kita padukan upacara dengan peringatan Hari Santri, guru dan siswa kompak kenakan sarung dan peci,” ujarnya.
Kepala SMK Indonesia Mas Cilamaya Mulyadi Rusmianto mengatakan, walaupun Hari Santri sudah ada sejak tahun 2015, pihaknya baru melaksanakan giat upacara di tahun ini dengan nuansa upacara yang serba santri. “Santri merupakan bagian penting dalam perjuangan kemerdekaan tempo dulu,” ujarnya.
Menurutnya Hari Santri bisa mengingatkan semua siswa soal peran dan kewajiban bela negara. Aktivitas apapun dan pekerjaan apapun, harus merujuk pada keteladanan seorang santri, yang lebih matang dalam membangun mental spiritualnya dalam beragama. “Nilai luhur santri kita harap bisa diteladani, dan peringatan ini juga Insya Allah digelar setiap tahun,” katanya. (rud)