Salurkan Alumni ke Perusahaan
BERDAYAKAN ALUMNI: Usai lulus sekolah, SMK PGRI Cikampek menyalurkan alumninya untuk bekerja di perusahaan melalui BKK yang ada di sekolah. Sekolah ini sudah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan untuk menyalurkan alumninya.
SMK PGRI Cikampek Maksimalkan Fungsi BKK
CIKAMPEK, RAKA – SMK PGRI Cikampek terus melakukan upaya penyaluran kerja bagi para alumni sekolah serta mencari potensi siswa dalam berwirausaha. Wakasek Hubin sekaligus Ketua BKK SMK PGRI Cikampek Afif Syaripudin mengatakan, BKK merupakan lembaga yang dibentuk SMK swasta sebagai unit pelaksana pelayanan info loker pemasaran dan penyaluran tenaga kerja yang dibutuhkan dunia usaha dan industri yang dikhususkan untuk membantu para siswa lulusan di sekolah tersebut. “Karena bisa kita lihat, banyak siswa dan orang tua yang memilih sekolh SMK ini untuk memudahkan dalam mencari pekerjaan seperti perusahaan-perusahaan,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (31/8).
Ia menambahkan, SMK PGRI sendiri sudah mampu membangun hubungan baik dengan beberapa perusahaan mulai dari PT IGP, Toyota dan Chamco. Sebanyak 49 siswa sudah mendapatkan pekerjaan diperusahaan baik berstatus karyawan maupun berstatus magang. “Bahkan 32 siswa yang dinyatakan lulus dari sekolah telah diterima di PT IGP meskipun statusnya masih magang,” tambahnya.
Hubin mengaku, kini BKK SMK PGRI Cikampek juga tengah mencari potensi siswa yang memiliki kemampuan dalam bidang wirausaha. Pihak sekolah siap membantu siswa untuk mengembangkan jiwa wirausahanya, apabila mampu menghasilkan sebuah prodak yang memiliki daya saing. “Kita sedang gali potensi ini, karena kita menganggap bahwa tidak semua siswa menginginkan untuk bekerja di pabrik. Artinya kita terus menggali kemampuan anak dan siap memfasilitasi alumni yang memiliki minat sebagai wirausahawan, bila perlu kita berikan modal sebagai bentuk dukungan kita kepada siswa,” akunya.
Masih dikatakannya, SMK bukan saja dituntut untuk mampu membangun komunikasi dan mengawinkan siswa dengan perusahaan, point penting yang harus dilakukan sekolah adalah meningkatkan kualitas siswa yang mampu berdaya saing serta memiliki potensi yang bisa bersaing didunia profesional. “Karena percuma kita memiliki banyak siswa tapi tidak bertanggungjawab terhadap kualitas anak. Maka dari itu, sebisa mungkin kita ciptakan budaya industri di sekolah, sehingga siswa akan terlatih dan tahu bahwa ketika didunia profesional siswa diminta untuk memiliki kemampuan sehingga tujuan sekolah 80% menyalurkan siswa ke perusahaan bisa tercapai,” pungkasnya. (mal)