DENGKLOKGERBANG SEKOLAH

SMK PGRI 3 Karawang Sediakan Tujuh Kelas

TUNGGU PENDAFTARAN: Petugas PPDB SMK PGRI 3 Karawang bertugas di tempat pendaftaran siswa baru. Sejauh ini sudah ada 150 orang pendaftar, jumlah ini belum memenuhi kuota siswa baru sebanyak 252 orang yang disediakan.

Baru 150 Siswa Mendaftar

RENGASDENGKLOK, RAKA – Kouta daya tampung Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 3 Karawang sediakan 252 siswa. Namun, di tahap pertama kuota belum terpenuhi.

Kepala SMK PGRI 3 Karawang, Dedi Supriadi mengatakan, tahun ajaran baru ini SMK PGRI 3 Karawang menyediakan tujuh kelas dan setiap kelasnya menampung 36 siswa. “Gelombang satu yang sudah daftar 150, kebanyakan yang 150 ini menggunakan jalur prestasi,” jelasnya, kepada Radar Karawang saat ditemui di sekolah, Selasa (23/6).

Lebih lanjut, kata dia, dari 150 pendaftar di gelombang satu ini sudah dinyatakan lulus, tinggal nantinya untuk pendaftaran di gelombang dua. Pihaknya mengaku di tahun ajaran ini SMK PGRI 3 Karawang akan menggunakan satu shif atau tidak ada kelas siang karena untuk menghemat tenaga dan efektivitas pembelajaran. “Artinya kalau dua shif kita bisa lebih dari itu (252), kalau sekolah lain kan ada yang dua shif,” kata Dedi.

Menurut dia, lulusan siswa PGRI ini memang mayoritas kerja di perusahaan hampir 70 persen dan 20 persen wirausaha kemudian 10 melanjutkan ke jenjang selanjutnya atau perguruan tinggi. “Yang kerja itu kebanyakan yang (sebelumnya) ikut prakerin, ada juga kasarnya siswa yang belum menerima ijazah sudah dihubungi (perusahaan),” ujarnya.

Kata Didi, SMK PGRI 3 Karawang memiliki empat jurusan yaitu Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknologi Komputer Jaringan (TKJ) dan Teknik Mekanik Industri (TMI). “Kalau untuk TMI, terus terang negeri juga alat kalah oleh kita boleh dilihat,” katanya.

Dedi menambhakan PPDB di SMK PGRI 3 Karawang ini tidak dibatasi waktu pendaftaran, justru kalau sekarang kouta sudah penuh, maka secara otomatis pendaftaran selesai. “Kalau lebih dari itu (252) saya tolak, karena saya tidak mau mengorbankan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) anak,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights