TEMPURAN, RAKA – Menjelang akhir masa putih abu-abu banyak ujian yang harus diikuti. Rasa tegang, jengkel, hingga menyenangkan menjadi satu. Seperti yang dialami para siswa SMAN 1 Tempuran, mereka harus mengikuti ujian praktek dari tanggal 1 sampai 8 Maret 2019.
Tasya Putri misalnya, siswi kelas XII SMAN 1 Tempuran mengaku, ujian praktek harus tetap diburu nilainya, karena jadi poin tambahan nilai USBN. Namun, ujian ini tidak selalu menyenangkan, karena praktek yang tidak dikuasai membuatnya garing. Seperti praktek fisika, kimia dan biologi, walaupun menjengkelkan karena tidak memahami utuh selama belajar, tapi setidaknya ada rasa keingintahuan di saat-saat akhir pembelajaran ini. “Yang paling jengkel sih fisika, kimia juga tuh, soalnya gak ngerti. Jengkel ke diri sendiri sih, bukan ke pelajaran atau gurunya,” katanya.
Tasya menambahkan, ada juga ujian praktek yang membuatnya senang dan bahagia, yaitu saat jadwal mata pelajaran pendidikan jasmani dan seni budaya. Ujiannya ini, lebih banyak tertawa dan out door. Apalagi, seni budaya gurunya mengarahkan praktek belajar drama, teater dan kesenian lainnya. “Seni budaya yang paling saya suka, bawaannya bahagia terus,” ujarnya.
Syahrudin, wakasek Kurikulum SMAN 1 Tempuran mengatakan, ujian praktek ini menyumbang poin buat nilai USBN. Bagi siswa IPA, ada 10 mata pelajaran yang diujikan, sementara IPS ada 7. Semua guru yang tergabung dalam MPGP diberikan wewenang untuk mengatur materi ujian praktek, kecuali pendidikan agama Islam yang memiliki kurikulum praktek tersendiri. Pihak sekolah, sebutnya, menyiapkan fasilitas praktek alakadarnya sesuai materi yang diinginkan para guru. Ia berharap, selama praktek siswa bisa lancar menjalaninya serta full kehadirannya. “Setelah ujian praktek ini selesai, nanti tahapan gladi bersih UNBK pada 11 Maret, semoga semuanya lancar,” harapnya. (rud)
