NATAL : Salah satu gambar yang diambil dari Gereja Paroki Salib Suci dalam perayaan natal.
PURWAKARTA, RAKA – Ada yang menarik pada perayaan natal di Gereja Paroki Salib Suci yang berada di lingkungan Yayasan Yos Sudarso Jalan Raya Jenderal Sudirman (Pasar Jumat) Purwakarta. Pasalnya, Gereja Paroki mengusung nuansa Flores wilayah timur. Sebelumnya, tahun lalu gereja ini mengusung nuansa batak.
Salah seorang petugas dari panitia natal di Gereja Paroki, Pantun Paulus Sitanggang menyebutkan, persiapan sebenarnya telah dilakukan sejak 2 bulan lalu dengan terlebih dahulu melakukan rapat untuk kepanitiaan. “Kami di gereja ini memang banyak sukunya. Kebetulan tahun kemarin mengambil dari wilayah Sumatera Utara,” ujarnya, di Gereja Paroki, Rabu (25/12).
Tampak di dalam gereja tepatnya di altar terlihat sejumlah kain yang berasal dari wilayah Flores menjadi hiasan-hiasan. Tak hanya hiasan kain dari Flores, tampak pula sejumlah miniatur seperti miniatur kandang domba.
Berdasarkan informasi dari salah seorang jemaat Gereja Paroki, gereja tersebut telah berusia 67 tahun. Sementara itu, Asisten Imam Gereja Paroki Salib Suci, Stanneslaus Egenius menyebut, kain-kain yang ada di atas altar berasal dari berbagai daerah di Flores, di antaranya kain Maumerre, kain Bima, dan kain Manggarai. “Ini persiapannya terbilang dadakan. Di dalam gereja ini sengaja kami tampilkan gambar Danau Kilimutu agar kami ingat dengan daerah asal di Flores sana,” katanya, seraya menyebut tema dalam natal tahun ini ialah ‘Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang’.
Ketika disinggung harapan terkait natal tahun ini, Stanneslaus berharap, tahun ini dapat mempersiapkan bagaimana mengasihi antarsesama manusia. “Kami modal kasihilah Tuhan dan sesama seperti mengasihi pada diri sendiri,” ujarnya. (gan)
