HEADLINEKARAWANG

Giliran Petugas Puskesmas Divaksin Covid-19

DIVAKSIN: Tenaga kesehatan di Puskesmas Kutawaluya divaksin Covid-19.

Jawab Tiga Belas Pertanyaan Sebelum Disuntik

KARAWANG, RAKA – Usai vaksinasi perdana dengan menyuntik 15 orang, Jumat (29/1) lalu, kini giliran petugas kesehatan di puskesmas dan RSUD. Sebelum divaksin, peserta terlebih dahulu dilakukan screening dengan mengajukan 13 pertanyaan.

Puskesmas Wanakerta menerima vaksin sebanyak 120 botol dan akan diberikan kepada 53 tenaga kesehatan yang terdapat di puskesmas. Kemarin, vaksin diberikan kepada 24 tenaga kesehatan dan akan dilanjutkan Selasa (2/2) untuk tenaga kesehatan lainnya. Kepala puskesmas menjadi orang pertama yang menerima vaksin. “Saya jadi orang pertama yang divaksin kalau dari puskesmas ini, pelaksanaan ini dilakukan sebanyak dua tahapan,” ujar Nur Khoiriyah, kepala Puskesmas Wanakerta, Senin (1/2).

Meski setelah menerima vaksin tidak terdapat efek samping yang dirasakan, masih ada tenaga kesehatan yang ketakutan. Tapi setelah diberi dukungan dan motivasi akhirnya mau divaksin. “Vaksin yang diberikan kepada tenaga kesehatan tidak terdapat efek samping apapun bagi tenaga kesehatan,” paparnya.

Sebelum menerima vaksin, tahapan pertama yang dilakukan yakni pendaftaran. Tahapan kedua yakni menuju meja screening atau penyaringan. Petugas screening akan mengajukan 13 pertanyaan kepada tenaga kesehatan untuk mendeteksi penyakit yang diderita. Penyakit yang tidak diperbolehkan menerima vaksin terlebih dahulu yakni auto imun, darah tinggi, kanker, jantung, serta penyakit lainnya yang berbahaya.

Tahapan selanjutnya yakni menuju meja petugas vaksinator. Di meja ini petugas akan memberikan vaksin, kemudian memberikan catatan setelah pemberian vaksin. Catatan tersebut berupa nama, nomer batch vaksin, dan lain-lain. Kemudian catatan dari petugas vaksinator akan diberikan kepada petugas pencatatan. Hasil akan diperoleh setelah tenaga kesehatan melakukan masa observasi selama 30 menit. Usai vaksin, tenaga kesehatan akan diberikan selembar kertas hasil vaksin.

Petugas vaksinator telah mendapatkan pelatihan selama lima hari secara daring dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Lemahabang. Nomor batch vaksin sudah terdapat di lebel botol vaksin itu sendiri. Penulisan nomer batch tersebut berfungsi untuk pemberian vaksin di tahap kedua kepada tenaga kesehatan yang telah memperoleh vaksin di tahap pertama. Jarak vaksinasi pertama ke tahap kedua 14 hari. “Kita ambil dari label yang ada di botol vaksin, kalau tidak ada label vaksin ya kita harus cancel dan mengembalikan ke Dinas Kesehatan,” tambah Titin Hartini, petugas vaksinator Puskesmas Wanakerta.

Vaksin tenaga kesehatan juga dilakukan di Puskesmas Kutawaluya. Sebelumnya Puskesmas Kutawaluya sudah menerima sebanyak 50 vial dosis vaksin sejak Jumat (29/1). Vaksinasi gelombang pertama yang sudah diterima khusus diperuntukkan tenaga kesehatan puskesmas. Setelah itu, vaksinasi gelombang kedua akan menyasar tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kutawaluya seperti tenaga kesehatan di klinik dan dokter praktek swasta. Kemudian vaksinasi tahap kedua juga tidak menutup kemungkinan akan menyasar TNI, Polri dan pelayan publik. “Untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini secara simbolis sebanyak sepuluh orang, Alhamdulillah saya yang pertama,” jelas Hariri Kepala Puskesmas Kutawaluya.

Tidak hanya di puskesmas, tenaga kesehatan di RSUD Karawang pun divaksin. Sebanyak 100 tenaga medis di RSUD menjalani vaksinasi perdana. “Seperti kita ketahui bersama RSUD banyak merawat pasien dengan gejala,” ujar kata Juru bicara Satuan Tugas percepatan penanganan Covid-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana.

Fitra menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi di RSUD berjalan dua tahap. Untuk tahap pertama dilaksanakan sejak 1 Februari hingga 12 Februari 2021. “Target vaksin untuk RSUD sebanyak 1.118 orang. Insya Allah setiap hari ada 100 orang yang divaksin,” tandas Fitra.
Nanti RS rujukan Covid-19 di Karawang juga akan menggelar vaksinasi. “Menunggu giliran,” ujar Fitra.

Dia berharap pelaksanaan vaksinasi bisa beres di bulan Maret. Sementara, untuk Bed Occupancy Rate (BOR) sudah mencapai 78,75 persen. Atau sudah terisi 1.353 bed dari 1.718 bed yang disiapkan untuk merawat pasien Covid-19. “Kami berharap agar keterisian bed di Karawang tidak sampai over load. Insya Allah pasien sembuh juga banyak,” kata Fitra.
Untuk kasus harian Covid-19, pada 1 Februari 2021 jumlah pasien Covid-19 mencapai 9.937 orang. Atau bertambah 131 orang dari hari sebelumnya. (mra/cr6/dis)

Related Articles

Back to top button