Gina Swara: Tambah Anggaran Pendidikan
-Soroti Gedung Sekolah yang Rusak
KARAWANG, RAKA – Anggota DPRD Jawa Barat Gina Fadlia Swara mengaku sangat prihatin dengan kondisi infrastruktur pendidikan di Kabupaten Karawang. Menurutnya cukup banyak sekolah yang rusak dan butuh perhatian khusus.
Dikatakannya, sejumlah bangunan sekolah kondisinya memprihatinkan dan jauh dari layak untuk sebuah aktivitas pendidikan. Bahkan beberapa waktu terakhir cukup sering kejadian sekolah ambruk.
“Bagaimana indek pembangunan manusia kita bisa naik, kalau kondisi sekolahnya seperti itu. Mungkin banyak lagi sekolah lain, yang kondisinya lebih buruk dan benar-benar memprihatinkan,” katanya.
Gina melanjutkan, pendidikan adalah hak setiap warga negara. Jika lembaga pendidikannya banyak yang rusak, maka negara sesungguhnya sudah tidak adil pada anak-anak, khususnya anak-anak usia sekolah.
“Pendidikan kita harus dibenahi, juga sekolahnya. Jangan sampai hak itu tidak kita berikan dengan benar. Kalau ini terjadi, maka ini adalah ketidakadilan yang nyata kepada generasi penerus kita,” imbuhnya.
Lebih lanjut politisi Partai Gerindra itu mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten Karawang maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran yang lebih besar bagi peningkatan fasilitas sekolah yang saat ini kondisinya masih banyak yang memprihatinkan.
“Pemerintah, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi harus berani meningkatkan anggaran pendidikan untuk memperbaiki fasilitas sekolah, agar tidak mengganggu proses belajar mengajar,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa sekolah ambruk di Kabupaten Karawang. Peristiwa terakhir menimpa bangunan SDN Dayeuhluhur 3 di Kecamatan Tempuran, Selasa (19/7) pagi.
Atap ruang kelas I SDN Dayeuhluhur 3 itu ambrol. Di sekolah tersebut terdapat tujuh ruangan, diantaranya enam ruang untuk kegiatan belajar siswa dan satu lainnya ruang guru.
Kepala SDN Dayeuhluhur 3 Yatin Supriatin mengatakan, salah satu plafon ruang kelas yang roboh itu diakibatkan karena kondisi bangunan sudah rapuh. Informasi yang diterimanya, bangunan yang roboh tersebut terkahir direhab pada 2013. “Sudah lama belum direhab lagi sampai sekarang,” kata kepsek yang baru menjabat sejak 2019.
Diakuinya, saat sekolah tersebut roboh, sejumlah siswa siswa baru sedang melaksanakan kegiatan belajar. Menurut Yatin, sebetulnya semua ruangan SDN Dayeuhluhur 3 sudah layak direhab, sebab ketika hujan semua ruangan sudah bocor.
Dia mengatakan sudah mengajukan permohonan rehab untuk bangunan gedung sekolah yang dipimpinnya, tapi hingga saat ini belum terealisasi. Terakhir pengajuan tahun 2021, bahkan sebelum covid juga sudah ada yang survei dari kementerian. Tapi sampai sekarang tidak ada lagi kelanjutannya.
Yatin pun meminta pembangunan infrastruktur sekolah ini harus merata, jangan sampai yang diperhatikan itu hanya bangunan sekolah yang ada di perkotaan saja, sementara yang ada didaerah kurang mendapat perhatian serius. (adv)