Gorengan Berisiko Penyakit Jantung

CIKAMPEK, RAKA – Berbagai cara dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung, salah satunya pandai dalam memilih sebuah makanan. Promkes UPTD Puskesmas Cikampek Wiwi mengatakan, jantung merupakan salah satu organ tubuh yang berfungsi mengatur sirkulasi darah. Jika jantung mengalami masalah bahkan tidak bekerja dengan maksimal, maka kesehatan seseorang mengalami gangguan sampai berisiko menyebabkan kematian. “Jadi tidak heran jika jantung ini bisa dikatakan salah satu inti dari organ tubuh,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (13/9).
Ia menambahkan, penyakit jantung bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya penumpukan kolesterol di dinding arteri yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. “Penumpukan kolesterol tersebut dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang mengandung garam atau gula terlalu banyak,” tambahnya.
Wiwi mengaku, jenis makanan tersebut salah satunya gorengan. Gorengan merupakan makanan yang banyak ditemukan di warung dan disajikan saat pagi, siang hari, bahkan malam hari. Dibalik itu, makanan yang digoreng tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, karena gorengan mengandung lemak trans karena metode deep fry yang meningkatkan produksi lemak. “Walaupun bahan dasarnya gorengan ini biasanya terigu, namun proses penggorengannya yang berbahaya,” akunya.
Ia membeberkan, konsumsi daging merah terlalu berlebih juga tidak direkomendasikan, pasalnya daging merah memproduksi lemak jenuh dan kolesterol lebih tinggi. Apabila terlalu banyak dikonsumsi, maka akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung bahkan stroke. “Apalagi saat diolah akan menggunakan garam dan minyak yang tentunya menambah risiko,” bebernya.
Masih dikatakannya, alkohol juga menjadi salah satu minuman yang dilarang untuk mencegah penyakit jantung. Pasalnya, alkohol dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, gagal jantung, stroke, hingga obesitas seseorang. Meskipun seseorang memiliki kondisi tubuh yang sehat dan kadar trigliserida tidak tinggi sekalipun, mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak justru memperburuk kondisi kesehatan. Akan lebih baik, hindari alkohol dan perbanyak air putih. “Dan ini harus diperhatikan oleh kaum anak muda. Kesehatan lebih penting, maka hindari makanan dan minuman yang dapat merusak kesehatan jantung,” pungkasnya. (mal)