GERBANG SEKOLAH

Guru Asyik, Siswa Gak Jenuh Belajar

JATISARI, RAKA – Banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk membuat peserta didik tetap bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar di ruang kelas. Seperti yang terlihat di ruang kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Jatisari, Kamis (21/2). Meskipun jadwal KBM siang hari, namun para peserta didik tetap antusias dan bersemangat dalam mengikuti KBM. “Kita tetap semangat kok karena gurunya asyik. Gak bikin bosen dan penyampaian mudah untuk dipahami,” kata Nurul Amalia siswa kelas VII A kepada Radar Karawang.

Nurul mengaku, hampir semua guru yang mengajar di kelasnya memiliki ciri khas dan gaya mengajar yang berbeda-beda. Namun diantara guru yang mengajar di kelasnya, ia paling senang jika ada jadwal pelajar PKN. “Aku paling senang mapel PKN. Karena gurunya enak ngajarnya. Banyak diskusi dan kadang suka becanda juga,” akunya.

Pelajar lainnya, Nadilla Rahmawati mengatakan, meski awalnya pelajaran Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang tidak ia sukai. Namun karena cara belajar yang disampaikan oleh gurunya tidak membuat bosan dan jenuh suasana kelas, ia menjadi lebih senang dengan pelajaran tersebut. “Tadinya aku gak suka Bahasa Inggris. Tapi karena gurunya wali kelas dan banyak games juga pas belajar. Jadi gak jenuh,” ungkapnya.

Sementara, Rizki Septiani wali kelas VII A yang mengajar Bahasa Inggris menyampaikan, untuk membuat para peserta didiknya bersemangat dalam mengikuti KBM di kelas. Terlebih dahulu ia harus membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan bagi para peserta didiknya. “Intinya dibuat agar siswa itu gak jenuh. Agar apa yang disampaikan oleh guru itu lebih mudah dipahami oleh siswa. Pertama masuk streaching dulu, jadi kalau misalkan ada yang ngantuk juga langsung fresh,” katanya.

Guru lain, Osi Havis juga menambahkan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan semangat peserta didik saat mengikuti KBM di kelas. Namun yang terpenting, seorang guru harus memahami terlebih dahulu seperti apa dan bagaiman karakter peserta didiknya. “Kita harus tahu juga karakter si anak. Kadang ada juga yang gak suka misalkan kalau diajak diskusi kelompok. Kalau saya ngajar IPS kadang nyari yang lagi tren yang disenangi oleh anak. Jadi materinya disampaikan melalui pembahasan yang lagi tren,” tambahnya.(nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button