Guru Ngaji Didata Ulang
KLARI, RAKA – Masih banyaknya guru ngaji yang belum menerima bantuan dari pemerintah diakibatkan data yang belum tersusun rapih. Untuk memperbaiki data tersebut, pemerintahan Kecamatan Klari meminta setiap desa melakukan pendataan ulang.
Asip Suhenda, Kasi Kesos Kecamatan Klari mengatakan, tahun lalu tidak semua guru ngaji mendapat bantuan dari petintah, sehingga upah guru ngaji yang mendapat bantuan harus dibagikan lagi kepada guru ngaji yang tidak mendapat bantuan. Hal itu terjadi karena tidak semua data guru ngaji terdaftar di pemerintah sehingga tidak mendaptkan bantuan tersebut. “Guru ngaji yang mendapat bantuan harus dibagikan lagi sama guru-guru yang tidak mendapatkan bantuan tersebut,” ucap Asip, saat rapat minggon Kecamatan Klari di aula kantor Camat Klari, Selasa (15/1).
Asip menambahkan, setelah pihak desa mengumpulkan data nama guru ngaji, maka dikirimkan melalui email ke Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), setelah itu di paripurnakan oleh DPRD dan bupati. “Nanti akan dibahas dan disahkan sama DPRD sama bupati,” tambahnya.
Masih dikatakan Asip, jumlah guru ngaji yang sudah terdaftar didata pemerintah kabupaten baru ada dua ratus orang, sisanya masih belum terdaftar. “Untuk besar bantuan Rp1.200.000, diberikan satu tahun sekali menjelang idul fitri,” katanya.
Asip berharap, semua guru ngaji di wilayah Kecamatan Klari bisa mendapatkan bantuan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan saat bulan puasa. “Ya buat memenuhi kebutuhan saat bulan puasa dan kebutuhan lainnya,” tegasnya.
Wardon, Sekretaris Desa Curug menyampaikan, jumlah guru ngaji di Desa Curug saja mencapai 60 orang, itu pun tidak semuanya terdaftar sehingga hanya sebagian yang mendapat bantuan dari pihak Pemerintah Kabupaten. “Nanti akan saya himbau kepada setiap RT untuk segera mengumpulkan data guru ngaji, agar bisa mendapat bantuan tersebut,” pungkasnya. (cr3)