Guru Rawan Diintimidasi
KARAWANG, RAKA – Dalam beberapa hari kedepan, tepatnya tanggal 25 November, diperingati Hari Guru. Namun, hingga saat ini persoalan kesejahteraan guru honorer hingga intimidasi guru masih terus terjadi. Terbaru, kasus dugaan intimidasi orang tua siswa terhadap guru SDN Karawang Kulon 1 EFM
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang Nandang Mulyana meminta pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten untuk meningkatkan kesejahteraan guru terutama guru honorer. Dia menganggap sampai sekarang para guru non PNS hanya digaji seikhlasnya oleh pemerintah. Padahal pengabdian mereka terhadap negeri ini melalui mengajar siswa tidak jauh berbeda dengan guru PNS. “Semua guru juga melakukan pengabdian terhadap negeri ini, mereka datang jam tujuh pagi pulang jam tiga sore, baik honorer maupun PNS. Tetapi mereka (honorer) tidak dapat pengakuan kesejahteraan,” jelasnya.
Ketua PGRI Karawang meminta negara harus hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para guru, yang memiliki jasa luar biasa kepada generasi masa depan. “Sebenarnya yang perlu itu bukan guru, (tapi) yang perlu itu negara, bayangkan kalau tidak ada guru. Makanya kesejahteraan maupun keselamatan guru itu perlu diperhatikan,” katanya.
Menurut Nandang, tantangan seorang guru itu sangat luar biasa, pemerintah harus memberikan kesejahteraan yang layak terhadap guru. Selain itu, kata Nandang, pemerintah juga harus meningkatkan profesi guru seperti pelatihan sehingga guru memiliki SDM yang lebih maju dan lebih baik. Karena menurut dia, guru belum maksimal mentransformasikan pendidikan karakter terhadap peserta didik, sehingga masih ada pelajar yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau masih terjadi tawuran antarpelajar. “Ini menjadi konsen bagi kami seorang guru agar bisa membantu menangani hal itu, dan memang pendidikan karakter itu diajarkan sejak dini,” ujarnya. (mra)