KARAWANG, RAKA- Pemerintah sudah mengeluarkan aturan pelarangan mudik lebaran. Belakangan, aturan tersebut banyak diprotes berbagai kalangan salah satunya Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah.
Kiai yang akrab disapa Gus Hasan ini, meminta pemerintah agar mengkaji ulang kebijakan pelarangan mudik lebaran tahun ini. Ada beberapa pertimbangan yang dikemukakan, salah satunya mengenai dibukanya kran pariwisata. “Saya sependapat dengan teman-teman PWNU Jawa Timur terkait untuk dikaji ulang larangan mudik ini. Harus dikaji ulang secara komprehensif, baik penyebaran virusnya maupun secara ekonomi, bahkan dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan yang lain,” katanya, Kamis (8/4).
Menurut Gus Hasan, jangan sampai kebijakan tersebut bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah yang lain. Misalnya di satu sisi pemerintah melarang mudik, di sisi lain membuka kran sektor pariwisata yang mulai digalakkan. Pasalnya kedua hal itu ada hilir mudik manusia.
Gus Hasan menenggarai tujuan dibukanya kran pariwisata untuk daerah-daerah tertentu adalah upaya pemerintah untuk memicu kembali gairah ekonomi di masyarakat yang semakin lesu. Pasalnya Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada kesehatan semata, tapi juga ekonomi. “Saat ini bukan berbicara maslahat dan mudarat, tapi dua-duanya mudarat karena dampak Covid-19 ini tidak hanya sekadar berdampak pada kesehatan, tapi juga ekonomi,” katanya.
Gus Hasan menilai dengan adanya mudik, secara alamiah akan terjadi pemerataan pada sisi ekonomi kerakyatan. “Maka untuk memutuskan sesuatu sekarang ini bukan pada sisi maslahat dan mudarat, karena semuanya berdampak mudarat, maka harus berpikir pada akhafu dararain mana di antara dua mudarat yang lebih ringan yang harus kita jadikan sebagai landasan,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Gus Hasan, jika pemerintah mencabut larangan mudik, harus diiringi dengan kebijakan-kebijakan lain bersifat pengetatan, pengontrolan, hingga pengawasan terkait protokol kesehatan Covid-19. Dengan demikian, sambungya, dua kepentingan bisa berjalan secara bersamaan, yaitu ekonomi akan bergerak, Covid-19 juga terkontrol. (asy)