H Udin Abdul Gani Kembali Pimpin Desa Rawagempol Wetan

CILAMAYA WETAN, RAKA – Upaya membangun desa memang tidak mudah, apalagi ketika dihadapkan dengan progres dan cita-cita yang berbeda antara masyarakat dan pucuk pimpinannya.
Dengan segudang kebutuhan masyarakat yang kompleks, mulai dari sisi ekonomi, pembangunan, pendidikan, kesehatan sosial budaya masyarakat.
Tak jarang perbedaan pendapat itu muncul dan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Namun, kesulitan itu bukan halangan bagi seorang yang mau berupaya dan tetap mengedepankan musyawarah, saling menghargai, menghormati, menjalin silaturahmi dan saling mengerti tentang kebutuhan bersama.
Seperti yang dikatakan Kepala Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan H Udin Abdul Gani, setelah dua periode di lalui, Minggu (21/3) kemarin ia kembali dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin Desa Rawagempol Wetan.
Menurutnya, kemenangan ini tidak ia dapatkan dengan hanya duduk manis di belakang meja, karena masyarakat sekarang butuh aksi dan kerja nyata dari pimpinannya. “Tinggal kita saling mengerti dengan masyarakat, mana yang harus didahulukan dan mana yang harus diutamakan. Karena selama menjabat sebagai kades, saya hanya bisa mengupayakan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Artinya, saya bertindak pun bukan karena saya sendiri, tapi dari dan untuk kepentingan mereka ‘masyarakat’,” ujarnya.
Tak dipungkiri, lanjut kades yang kental dengan Jawanya ini, kerja nyata yang ia lakukan bukan semata karena dirinya sendiri, tapi hasil kerjasama antar perangkat dan masyarakatnya. Oleh karena itu, ia meyakini akan pentingnya menjalin komunikasi dan silaturahmi.
Adapun untuk menjalani kepemimpinan yang ke tiga periode ini, ia mengaku tidak berniat untuk merubah pola kepemimpinan yang pernah ia terapkan selama dua periode kemarin.
Komunikasi dan silaturahmi akan tetap menjadi modal utama selama memimpin Desa Rawagempol Wetan.
H Udin mengaku, ia akan lebih terfokus pada pembangunan yang belum selesai setelah dihadang wabah virus Covid-19. Pasalnya, ada beberapa item pembangunan yang sempat terhambat akibat corona. “Ke depan, fokus kita tidak akan berubah, tetap kepada pembangunan dan terus berupaya menjawab semua kebutuhan masyarakat,” katanya.
Selebihnya, hampir semua progres pembangunan sudah ia laksanakan. Mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan dan pertanian. Terlebih, 80% warganya memiliki usaha sebagai petani. (rok)