Hadroh tak Hanya Digemari Santri
PIKAT JURI: Salah satu grup peserta lomba hadroh melantunkan shalawat dihadapan juri.
KARAWANG, RAKA – Kesenian hadroh yang identik dengan dunia pesantren, saat ini telah merebak lebih luas ke masyarakat. Terbukti dengan banyaknya peserta lomba hadroh Hari Santri Nasional (HSN) 2019. “Jumlah peserta total 60 grup, itupun karena kami batasi. Tidak hanya santri, tapi ada juga dari sekolah, majelis, remaja masjid dan kalangan umum lainnya,” ungkap Ashabul Yamin, koordinator lomba, Minggu (20/10).
Ashabul mengungkapkan, jumlah peserta tahun ini lebih banyak ketimbang peserta pada tahun sebelumnya yang hanya 35 grup. “Hadroh di Karawang sedang berkembang pesat. Di setiap desa, majelis, rata-rata sudah punya grup hadroh,” lanjutnya.
Lomba yang digelar sebagai rangkaian peringatan HSN ini digelar di halaman gedung Islamic Center Karawang sejak Sabtu (19/10). Selain untuk memperingati HSN, lomba ini juga merupakan ajang silaturahmi juga syiar Islam. “Saya ingin mereka ketagihan dengan shalawat. Dengan shalawatan, masalah seruwet apapun hilang karena di tempat shalawat ini berkahnya banyak, kita dapat bertemu dengan orang-orang saleh dan habaib,” tuturnya.
Rasim, salah satu peserta lomba, mengaku senang dapat mengikuti lomba tersebut meski grupnya baru dibentuk sebulan yang lalu. Ia yang merupakan personel grup hadroh Masjid At-Taqwa Kecamatan Ciampel juga menuturkan, lomba pertamanya ini menambah pengalaman dan teman. “Awalnya saya diajak saja karena memang senang nyanyi, tapi sekarang jadi senang bisa shalawatan,” ceritanya, saat ditanya tentang ketertarikkannya pada kesenian hadroh.
Beda halnya dengan Ari Ahmad Safari, ia mengaku sudah sering tampil sebagai perwakilan sekolah maupun perwakilan majelis di tempat tinggalnya. Meski demikian, siswa SMK Texmaco Karawang ini juga mengaku senang karena bisa berjuang dalam lomba ini untuk mengharumkan nama sekolahnya. “Di sini jadi banyak kenalan, bisa ketemu juga dengan teman-teman lama,” tambahnya.
Sementara itu Solihat, santri Ponpes Al Abror Cilamaya Kulon, mengaku sangat bersemangat dan ingin meraih juara 1. Namun jika keinginannya tak tercapai ia mengaku tetap senang, sebab pengalaman yang didapat dalam lomba ini. Ia juga menuturkan rasa tegangnya dalam perlombaan ini meskipun ia sudah sering tampil dengan teman-teman grup hadrohnya. “Sebenarnya sudah sering diundang untuk tampil, tapi mungkin karena ini lomba jadi ada tegang sedikit,” tuturnya. (cr5)