KARAWANG

Hampir Putus Asa, Nurkhotimah Akhirnya Sukses jadi Model

KARAWANG, RAKA – Berawal dari mimpi, Nurkhotimah akhirnya bisa menjadi seorang model. Bahkan, dia bisa membawa perubahan ekonomi bagi keluarga.
Nurkhotimah, anak dari seorang tukang ojek online. Ia telah memiliki mimpi mengikuti beauty pegeon sejak tahun 2014. Awal karir sebelum menjadi Finalis Puteri Indonesia sejak menjadi Puteri Pariwisata Indonesia tahun 2015. Kemudian di tahun 2017 ia diperkenalkan Miss Jakarta Fair dan memperoleh juara kedua dengan title miss internasional. Selanjutnya, ia mulai mencoba mengikuti beauty pegeon Puteri Indonesia. Ia menunda untuk mengikuti ajang kecantikan tersebut selama lima tahun karena bekerja sebagai pramugari. “Jadi Puteri Indonesia aku udah ikutin sejak tahun 2014, tapi waktu itu aku masih buta banget tentang beauty pegeon. Aku baru mengenal dunia itu di tahun 2015 saat menjadi Puteri Pariwisata Indonesia. Dari situ aku melihat platform terbesar di Indonesia bidang beauty pegeon. Karena kendala pekerjaan di pramugari selama lima tahun sampai di tahun ini aku baru mendaftar di batas usia terakhir pendaftaran,” ujarnya, Minggu (19/6).
Awalnya, lanjut Nurkhotimah, sempat ragu mengikuti pendaftaran karena kondisi perekonomian keluarga. Ia menabung dari hasil bekerja sebagai pramugari dan sekretaris. Ia mengumpulkan uang sebanyak Rp50 juta untuk mengikuti beauty pegeon tersebut. “Awalnya aku ragu dengan latar belakang keluarga ku yang bisa dibilang terkendala ekonomi. Karena effort dari segi materi dan lain-lain sangat besar. Aku usahain semua itu dan mulai persiapkan di tahun 2018 sejak jadi pramugari. Ayah aku cuma tukang ojek online, kalau ibu hanya ibu rumah tangga,” terusnya.
Ia pun mengaku pernah memperoleh bullyan dari temannya akibat memiliki mimpi sebagai model. Ia menambahkan bahwa orang tua sangat mendukung untuk mencapai mimpi. Hal ini terbukti dengan adanya usaha dari orang tua untuk mencari uang sebagai modal awal untuk mengikuti kontes kecantikan dan pernah memiliki keinginan untuk mengubur semua impian. “Jadi dulu aku korban bully karena cita-cita sebagai model dan karena pekerjaan orang tua. Alhamdulillah punya orang tua yang sangat mendukung untuk aku mencapai mimpi. Tanpa sepengetahuan aku, mereka sampai meminjam uang ke saudara agar aku tetap bisa ikut lomba pertama aku. Usaha dari mereka menjadikan motivasi aku untuk mengangkat derajat orang tua,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button